Harga emas pada hari Jumat berada di jalur penurunan mingguan terbesarnya dalam lebih dari tiga tahun. Penurunan harga emas ini karena ekspektasi pemangkasan suku bunga yang kurang agresif oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (Fed) yang kemudian mengangkat dolar AS.
Penguatan dolar AS ini mengurangi daya tarik emas batangan di kalangan investor.
Mengutip CNBC, Sabtu (16/11/2024), harga emas di pasar spot turun 0,1% menjadi USD 2.562,59 per ons. Harga telah turun lebih dari 4% pada pekan ini, menyentuh level terendah sejak 12 September pada hari Kamis.
Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,2% menjadi USD 2.567,20 per ons.
Dolar AS bersiap untuk kenaikan mingguan terbesarnya dalam lebih dari sebulan, membuat harga emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Sementara itu, imbal hasil Treasury AS memperpanjang kenaikan setelah data menunjukkan penjualan ritel di ekonomi terbesar dunia naik lebih dari yang diharapkan bulan lalu.
“Semua ketidakpastian khususnya ketidakpastian jangka pendek telah dihilangkan. Kini emas kembali ke fundamental dasar,” kata analis Allegiance Gold Alex Ebkarian.