Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan menceritakan kondisinya saat sakit beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan saat itu kelelahan karena terlalu banyak pekerjaan, termasuk mengurus Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).
“Mungkin saya overload apalagi travelling ke banyak negara. Itu betul-betul melelahkan. Tapi saya enggak sadar rupanya bagaimanapun batas manusia itu ada,” katanya dalam Podcast Political Show CNN Indonesia, Rabu (7/2).
“Saya harus menyelesaikan Kereta Cepat Jakarta Bandung, waktunya kita kejar, ada negosiasi segala macam. Orang kan banyak berharap tidak berhasil. Tapi alhamdulillah sih bagus. Dan banyak lagi seperti e-catalog dan kelapa sawit. Itu kan hal-hal yang kita ingin selesaikan,” imbuhnya.
[Gambas:Youtube]
Setelah sakit, Luhut mengaku mulai mengurangi kesibukannya. Jika dulu dalam sehari ia bisa menerima 12-18 orang tamu, saat ini Luhut hanya menerima lima orang tamu.
Ia juga mengatur pola tidurnya dengan tidur 8 jam di malam hari dan 2 jam di siang hari. Luhut juga rutin berolahraga.
Belajar dari pengalamannya itu, Luhut menyadari bahwa setiap orang memiliki keterbatasan.
“Antara hidup dan mati itu tipis kok. Jadi jangan kita terlalu ambisius, jangan kita dendamin orang, atau merasa paling hebat. At the end, semua yang ada di bawah langit akan ada waktunya,” katanya.
Luhut jatuh sakit hingga harus dirawat di Singapura pada Oktober lalu. Menurut Luhut, ketika awal-awal menjalani pemulihan di Singapura, ia hanya ditemani oleh tim dokter, seorang ajudan, serta istri juga anak.
Ia juga mengaku tidak diperkenankan menerima tamu, bahkan menjawab ponsel sekalipun. Seluruh panggilan telepon kepada dirinya hanya boleh melalui ajudan menurut hasil keputusan keluarga.
Namun, perlahan Luhut boleh memegang ponsel sejenak untuk “menengok urusan kerja” meski belum sepenuhnya. Ia pun sudah dijenguk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada awal November.
Luhut kemudian kembali saat pelantikan menantunya, Maruli Simanjuntak menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) di Istana Negara pada akhir November.
(fby/sfr)