Jakarta, CNBC Indonesia – Sebagian besar orang pernah terbangun dengan tubuh tersentak hanya beberapa saat setelah mulai tertidur. Fenomena ini disebut sebagai sentakan hypnic.
Fenomena sentakan hypnic atau hypnogogic yang membuat terbangun bukan disebabkan oleh kejadian di sekitar, seperti suara mengorok atau sentuhan orang lain. Tubuh seakan tersentak sendirinya.
Sentakan hypnic adalah kontraksi otot mendadak yang terjadi saat seseorang mulai tertidur. Kontraksi ini bisa terjadi di seluruh bagian tubuh, tetapi kebanyakan terjadi di otot lengan dan kaki.
Kekuatan sentakan yang terjadi juga berbeda-beda. Bisa saja, sentakan tidak kuat sehingga tidak membuat terbangun. Meskipun hanya sentakan ringan, biasanya pasangan yang tidur di satu ranjang merasakan sentakan tersebut.
Menurut IFL, sentakan hypnic ini sangat normal. Sekitar 80 persen orang pernah mengalaminya. Kebanyakan dari mereka merasakan sentakan itu berbarengan dengan sensasi lain seperti perasaan melihat cahaya terang, merasa terjatuh, mendengar suarang lantang, atau mimpi tertentu.
Raj Dasgupta, dokter spesialis tidur di University of Southern California memastikan fenomena sentakan hypnic tidak berbahaya. “Sentakan hypnic adalah fenomena ringan yang tidak berkaitan dengan kondisi atau gangguan kesehatan tertentu. Kebanyakan cuma merasa terganggu, apalagi jika sentakan itu membuat susah tertidur.”
Peneliti sampai saat ini belum mengetahui secara pasti penyebab fenomena sentakan tidur. Namun, ada beberapa teori yang berkembang.
Salah satunya adalah sentakan tersebut terkait dengan faktor yang mengganggu tidur seperti stres dan rasa gelisah atau konsumsi kafein dan nikotin. Faktor tersebut diketahui membuat faktor merasakan sentakan hypnic lebih besar.
Tubuh manusia, terutama otak, diperkirakan menipu diri sendiri. Ada teori yang menyatakan otot yang menjadi santai dalam proses jatuh tertidur membuat otak mengira tubuh sedang terjatuh. Otak kemudian meresponsnya dengan mengirim sinyal agar otot kembali berkontraksi.
Sentakan hypnic tidak berbahaya. Oleh karena itu, tidak memerlukan perawatan kesehatan. Namun, ada risiko sentakan tersebut menyebabkan cedera. Ada juga yang merasa sentakan tersebut membuat stres.
Ahli kesehatan menyarankan beberapa hal yang dinilai bisa meredam potensi sentakan saat tertidur yaitu menghindari kafein, memperbaiki kebiasaan tidur seperti jadwal tidur yang rutin dan tidak menggunakan HP sebelum tidur, serta mencari cara mengurangi stres.
(dem/dem)