Jakarta: Saat terjadi letusan gunung berapi, setiap detik sangat berharga untuk memastikan keselamatan diri dan orang-orang di sekitar. Evakuasi yang efektif membutuhkan kesiapan dan pemahaman mendalam mengenai langkah-langkah yang tepat untuk diambil.
BNPB dan otoritas setempat mengimbau masyarakat di sekitar kawasan rawan untuk mematuhi arahan dan selalu memantau informasi resmi terkait aktivitas vulkanik. Ada beberapa hal penting yang wajib dipahami dan diikuti agar proses evakuasi berlangsung aman dan terkoordinasi, mulai dari menyiapkan tas darurat hingga mengenali jalur evakuasi.
Dalam situasi darurat saat terjadi letusan gunung berapi, persiapan dan tindakan cepat sangat penting untuk keselamatan. Berikut Medcom.id telah merangkum tujuh langkah penting yang harus diikuti dalam melakukan evakuasi diri saat terjadi aktivitas vulkanik.
1. Dengarkan Informasi Resmi
Selalu perbarui informasi dari otoritas terkait seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Informasi dari lembaga resmi akan memberikan instruksi penting mengenai situasi dan status gunung berapi, serta kapan waktu yang tepat untuk evakuasi.
2. Siapkan Tas Darurat
Persiapkan tas darurat yang berisi kebutuhan penting seperti air minum, makanan ringan, obat-obatan, pakaian, masker N95, senter, dan dokumen penting. Ini akan memudahkan kamu dalam situasi darurat yang memerlukan evakuasi segera.
3. Kenali Rute Evakuasi
Pastikan kamu tahu rute evakuasi dan titik aman yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Tanda evakuasi biasanya terpasang di area rawan bencana. Patuhi rute ini dan segera tinggalkan area saat instruksi evakuasi diberikan.
4. Gunakan Masker dan Pelindung Mata
Abu vulkanik dapat membahayakan saluran pernapasan dan mata. Gunakan masker, terutama jenis N95, untuk melindungi dari abu vulkanik, serta kacamata pelindung untuk melindungi mata.
5. Jauhi Daerah Lereng dan Aliran Lahar
Hindari area yang berada di lereng gunung atau dekat sungai dan lembah yang rentan dilalui lahar atau lava. Pilih lokasi yang lebih tinggi dan jauh dari jalur lahar untuk meningkatkan keselamatan.
6. Hindari Menggunakan Kendaraan Saat Evakuasi Padat
Dalam kondisi jalur evakuasi yang padat, berjalan kaki bisa menjadi alternatif yang lebih cepat dan aman. Abu vulkanik dapat merusak mesin kendaraan dan menghalangi pandangan, jadi pertimbangkan opsi ini jika kondisi memungkinkan.
7. Tetap Tenang dan Ikuti Arahan
Kendalikan kepanikan dan patuhi arahan petugas. Hindari jalur alternatif yang tidak disarankan dan tetap fokus pada keselamatan bersama.
Kesiapsiagaan dan ketenangan sangat penting dalam menghadapi bencana vulkanik. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kamu dapat meningkatkan peluang keselamatan dalam situasi darurat letusan gunung berapi. (Angel Rinella)
Jakarta: Saat terjadi letusan gunung berapi, setiap detik sangat berharga untuk memastikan keselamatan diri dan orang-orang di sekitar. Evakuasi yang efektif membutuhkan kesiapan dan pemahaman mendalam mengenai langkah-langkah yang tepat untuk diambil.
BNPB dan otoritas setempat mengimbau masyarakat di sekitar kawasan rawan untuk mematuhi arahan dan selalu memantau informasi resmi terkait aktivitas vulkanik. Ada beberapa hal penting yang wajib dipahami dan diikuti agar proses evakuasi berlangsung aman dan terkoordinasi, mulai dari menyiapkan tas darurat hingga mengenali jalur evakuasi.
Dalam situasi darurat saat terjadi letusan gunung berapi, persiapan dan tindakan cepat sangat penting untuk keselamatan. Berikut Medcom.id telah merangkum tujuh langkah penting yang harus diikuti dalam melakukan evakuasi diri saat terjadi aktivitas vulkanik.
1. Dengarkan Informasi Resmi
Selalu perbarui informasi dari otoritas terkait seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Informasi dari lembaga resmi akan memberikan instruksi penting mengenai situasi dan status gunung berapi, serta kapan waktu yang tepat untuk evakuasi.
2. Siapkan Tas Darurat
Persiapkan tas darurat yang berisi kebutuhan penting seperti air minum, makanan ringan, obat-obatan, pakaian, masker N95, senter, dan dokumen penting. Ini akan memudahkan kamu dalam situasi darurat yang memerlukan evakuasi segera.
3. Kenali Rute Evakuasi
Pastikan kamu tahu rute evakuasi dan titik aman yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Tanda evakuasi biasanya terpasang di area rawan bencana. Patuhi rute ini dan segera tinggalkan area saat instruksi evakuasi diberikan.
4. Gunakan Masker dan Pelindung Mata
Abu vulkanik dapat membahayakan saluran pernapasan dan mata. Gunakan masker, terutama jenis N95, untuk melindungi dari abu vulkanik, serta kacamata pelindung untuk melindungi mata.
5. Jauhi Daerah Lereng dan Aliran Lahar
Hindari area yang berada di lereng gunung atau dekat sungai dan lembah yang rentan dilalui lahar atau lava. Pilih lokasi yang lebih tinggi dan jauh dari jalur lahar untuk meningkatkan keselamatan.
6. Hindari Menggunakan Kendaraan Saat Evakuasi Padat
Dalam kondisi jalur evakuasi yang padat, berjalan kaki bisa menjadi alternatif yang lebih cepat dan aman. Abu vulkanik dapat merusak mesin kendaraan dan menghalangi pandangan, jadi pertimbangkan opsi ini jika kondisi memungkinkan.
7. Tetap Tenang dan Ikuti Arahan
Kendalikan kepanikan dan patuhi arahan petugas. Hindari jalur alternatif yang tidak disarankan dan tetap fokus pada keselamatan bersama.
Kesiapsiagaan dan ketenangan sangat penting dalam menghadapi bencana vulkanik. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kamu dapat meningkatkan peluang keselamatan dalam situasi darurat letusan gunung berapi. (Angel Rinella)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(WAN)