Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Mitos atau Fakta, Kehujanan Bisa Bikin Sakit? Ini Penjelasannya

Mitos atau Fakta, Kehujanan Bisa Bikin Sakit? Ini Penjelasannya

Jakarta: Banyak yang percaya bahwa kehujanan atau terkena hujan bisa menyebabkan sakit, seperti flu atau masuk angin. Kepercayaan ini sudah ada sejak lama dan masih diyakini oleh banyak orang.

Namun, benarkah terkena air hujan benar-benar dapat membuat tubuh kita rentan terhadap penyakit? Dalam artikel ini, Medcom.id mengupas mitos dan fakta seputar keyakinan umum tersebut.
Mitos kehujanan bikin sakit

Melansir dari hellosehat, dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa menjelaskan bahwa anggapan terkena air hujan bisa bikin sakit adalah sebagian besar mitos. Karena kehujanan tidak secara langsung menyebabkan seseorang sakit seperti flu atau demam.

Meski demikian, paparan suhu dingin akibat kehujanan bisa sedikit melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga lebih rentan terhadap penyakit jika kondisi tubuh memang sedang tidak fit.

Dalam iklim tropis seperti di Indonesia, hujan sering datang secara tiba-tiba, dan terkadang membuat tubuh kita basah kuyup. Hal ini kemudian dipercaya bisa menyebabkan demam, flu, atau masuk angin. 
 

 

Fakta air hujan tidak secara langsung menyebabkan sakit

1. Virus dan bakteri

Penyebab utama sakit bukanlah air hujan itu sendiri, melainkan virus dan bakteri yang ada di udara. Virus dan bakteri ini dapat menempel pada tetesan air hujan, tetapi mereka juga dapat menyebar melalui udara, kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, atau permukaan yang terkontaminasi.

2. Sistem kekebalan tubuh

Ketika terkena air hujan, tubuh mungkin mengalami penurunan suhu sementara. Hal ini dapat membuat kita merasa kedinginan dan lemas, tetapi tidak secara otomatis membuat sakit. Sistem kekebalan tubuh masih bekerja untuk melawan virus dan bakteri yang mungkin terhirup atau tersentuh sebelumnya.

3. Faktor lain

Faktor lain yang dapat menyebabkan sakit setelah terkena air hujan adalah kelelahan, kurang istirahat, atau kurangnya asupan nutrisi. Kondisi ini dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuat lebih rentan terhadap infeksi.
Tips untuk menjaga daya tahan tubuh setelah kehujanan

Seseorang yang kehujanan atau terkena air hujan tidak otomatis membuat sakit. Walau begitu ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk menjaga tubuh tetap sehat setelah kehujanan:

1. Segera ganti pakaian basah: Pakaian basah dapat menurunkan suhu tubuh dan menyebabkan rasa tidak nyaman. Gantilah pakaian dengan yang kering dan hangat.

2. Minum minuman hangat: Teh atau jahe hangat dapat membantu menjaga suhu tubuh dan memberikan efek nyaman setelah kehujanan.

3. Tidur cukup dan berolahraga: Konsumsi makanan bergizi, tidur cukup, dan berolahraga secara teratur untuk menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat.

4. Hindari paparan suhu dingin berlebihan: Jika terkena hujan dalam cuaca yang sangat dingin, pastikan untuk segera mencari tempat yang lebih hangat.

(Nithania Septianingsih)

Jakarta: Banyak yang percaya bahwa kehujanan atau terkena hujan bisa menyebabkan sakit, seperti flu atau masuk angin. Kepercayaan ini sudah ada sejak lama dan masih diyakini oleh banyak orang.
 
Namun, benarkah terkena air hujan benar-benar dapat membuat tubuh kita rentan terhadap penyakit? Dalam artikel ini, Medcom.id mengupas mitos dan fakta seputar keyakinan umum tersebut.

Mitos kehujanan bikin sakit

Melansir dari hellosehat, dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa menjelaskan bahwa anggapan terkena air hujan bisa bikin sakit adalah sebagian besar mitos. Karena kehujanan tidak secara langsung menyebabkan seseorang sakit seperti flu atau demam.
 
Meski demikian, paparan suhu dingin akibat kehujanan bisa sedikit melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga lebih rentan terhadap penyakit jika kondisi tubuh memang sedang tidak fit.
Dalam iklim tropis seperti di Indonesia, hujan sering datang secara tiba-tiba, dan terkadang membuat tubuh kita basah kuyup. Hal ini kemudian dipercaya bisa menyebabkan demam, flu, atau masuk angin. 
 

 

Fakta air hujan tidak secara langsung menyebabkan sakit

1. Virus dan bakteri
 
Penyebab utama sakit bukanlah air hujan itu sendiri, melainkan virus dan bakteri yang ada di udara. Virus dan bakteri ini dapat menempel pada tetesan air hujan, tetapi mereka juga dapat menyebar melalui udara, kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, atau permukaan yang terkontaminasi.
 
2. Sistem kekebalan tubuh
 
Ketika terkena air hujan, tubuh mungkin mengalami penurunan suhu sementara. Hal ini dapat membuat kita merasa kedinginan dan lemas, tetapi tidak secara otomatis membuat sakit. Sistem kekebalan tubuh masih bekerja untuk melawan virus dan bakteri yang mungkin terhirup atau tersentuh sebelumnya.
 
3. Faktor lain
 
Faktor lain yang dapat menyebabkan sakit setelah terkena air hujan adalah kelelahan, kurang istirahat, atau kurangnya asupan nutrisi. Kondisi ini dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuat lebih rentan terhadap infeksi.

Tips untuk menjaga daya tahan tubuh setelah kehujanan

Seseorang yang kehujanan atau terkena air hujan tidak otomatis membuat sakit. Walau begitu ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk menjaga tubuh tetap sehat setelah kehujanan:
 
1. Segera ganti pakaian basah: Pakaian basah dapat menurunkan suhu tubuh dan menyebabkan rasa tidak nyaman. Gantilah pakaian dengan yang kering dan hangat.
 
2. Minum minuman hangat: Teh atau jahe hangat dapat membantu menjaga suhu tubuh dan memberikan efek nyaman setelah kehujanan.
 
3. Tidur cukup dan berolahraga: Konsumsi makanan bergizi, tidur cukup, dan berolahraga secara teratur untuk menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat.
 
4. Hindari paparan suhu dingin berlebihan: Jika terkena hujan dalam cuaca yang sangat dingin, pastikan untuk segera mencari tempat yang lebih hangat.
 

(Nithania Septianingsih)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

(PRI)