Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyiapkan benteng radikalisme sejak dini. Benteng tersebut dibentuk melalui program Sekolah Damai, yang fokus pada pengembangan kesadaran berbangsa dan nilai-nilai empati dalam kurikulum pendidikan di berbagai tingkat pendidikan.
“Tidak cukup mengajarkan toleransi pada jenjang pendidikan tinggi saja. Sekolah Damai perlu diimplementasikan dari tingkat paling bawah, bahkan mulai dari taman kanak-kanak,” kata anggota ahli BNPT Andik Matulessy, dalam keterangan video yang dikutip Senin, 11 November 2024.
Hal tersebut dibeberkan Andik dalam Podcast Cafe Toleransi BNPT. Ketua Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) itu menilai langkah ini strategi penting mencegah radikalisme sejak dini, dengan cara menanamkan nilai keberagaman dan toleransi yang kuat di tengah-tengah generasi muda Indonesia.
Dia mengungkapkan program ini harus diperluas ke berbagai level pendidikan, dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah. Menurut Andik, penting untuk menciptakan ruang pendidikan yang tidak hanya menekankan aspek kognitif, tetapi soft skill, seperti empati dan penghargaan terhadap perbedaan.
Menurut Andik, sekolah harus menjadi wadah untuk menanamkan nilai-nilai keberagaman sejak dini. Sehingga, anak-anak tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi memiliki kesadaran sosial yang kuat.
Selain melalui sekolah, Andik menekankan pentingnya peran orang tua dalam memantau perkembangan anak. Kedekatan emosional dan komunikasi terbuka antara orang tua dan anak, dinilai menjadi kunci menghindari keterpengaruhan anak-anak pada ajakan ekstremisme dari lingkungan luar.
“Ketika orang tua cenderung abai atau hanya membiarkan anak terpapar media sosial tanpa pengawasan, mereka membuka celah bagi anak untuk mencari interaksi dari sumber yang belum tentu benar,” kata dia.
Program Sekolah Damai BNPT sejalan dengan visi Lembaga untuk menciptakan Indonesia Emas 2045, di mana generasi penerus bangsa dibekali ketahanan ideologis dan nilai-nilai kebangsaan yang kuat.
Program Sekolah Damai didesain untuk melibatkan seluruh elemen di lingkungan pendidikan, termasuk guru, siswa, orang tua, dan staf sekolah. Melalui kegiatan-kegiatan budaya, pelatihan, dan kampanye kesadaran, program ini bertujuan untuk menciptakan budaya sekolah yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, keberagaman, dan perdamaian.
Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyiapkan benteng radikalisme sejak dini. Benteng tersebut dibentuk melalui program Sekolah Damai, yang fokus pada pengembangan kesadaran berbangsa dan nilai-nilai empati dalam kurikulum pendidikan di berbagai tingkat pendidikan.
“Tidak cukup mengajarkan toleransi pada jenjang pendidikan tinggi saja. Sekolah Damai perlu diimplementasikan dari tingkat paling bawah, bahkan mulai dari taman kanak-kanak,” kata anggota ahli BNPT Andik Matulessy, dalam keterangan video yang dikutip Senin, 11 November 2024.
Hal tersebut dibeberkan Andik dalam Podcast Cafe Toleransi BNPT. Ketua Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) itu menilai langkah ini strategi penting mencegah radikalisme sejak dini, dengan cara menanamkan nilai keberagaman dan toleransi yang kuat di tengah-tengah generasi muda Indonesia.
Dia mengungkapkan program ini harus diperluas ke berbagai level pendidikan, dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah. Menurut Andik, penting untuk menciptakan ruang pendidikan yang tidak hanya menekankan aspek kognitif, tetapi soft skill, seperti empati dan penghargaan terhadap perbedaan.
Menurut Andik, sekolah harus menjadi wadah untuk menanamkan nilai-nilai keberagaman sejak dini. Sehingga, anak-anak tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi memiliki kesadaran sosial yang kuat.
Selain melalui sekolah, Andik menekankan pentingnya peran orang tua dalam memantau perkembangan anak. Kedekatan emosional dan komunikasi terbuka antara orang tua dan anak, dinilai menjadi kunci menghindari keterpengaruhan anak-anak pada ajakan ekstremisme dari lingkungan luar.
“Ketika orang tua cenderung abai atau hanya membiarkan anak terpapar media sosial tanpa pengawasan, mereka membuka celah bagi anak untuk mencari interaksi dari sumber yang belum tentu benar,” kata dia.
Program Sekolah Damai BNPT sejalan dengan visi Lembaga untuk menciptakan Indonesia Emas 2045, di mana generasi penerus bangsa dibekali ketahanan ideologis dan nilai-nilai kebangsaan yang kuat.
Program Sekolah Damai didesain untuk melibatkan seluruh elemen di lingkungan pendidikan, termasuk guru, siswa, orang tua, dan staf sekolah. Melalui kegiatan-kegiatan budaya, pelatihan, dan kampanye kesadaran, program ini bertujuan untuk menciptakan budaya sekolah yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, keberagaman, dan perdamaian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(AZF)