Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengungkapkan pihaknya tengah menggencarkan konsep urban farming dalam program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Program ini merupakan bentuk kerja sama Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT).
“Bersama dengan kepala desa, kita sudah berkumpul dengan Kementerian Desa. Di Kemendes, ada anggaran dana desa yang 20%-nya untuk penyiapan ketahanan pangan bergizi. Dari 20% itu kita harapkan mendukung program Kawasan Rumah Pangan Lestari,” ungkap Sudaryono, dalam wawancara khusus program “Beritasatu Special” BTV di kantor Kementan, Senin (11/11/2024).
Sudaryono menjelaskan, melalui program KRPL ini, masyarakat diberdayakan agar dapat menyediakan sumber pangan dan gizi dengan beternak dan bertani di pekarangan rumah.
“Urban farming itu artinya memanfaatkan setiap jengkal lahan yang kita punya. Di kota, bisa. Dengan peralon orang bisa panen sawi,” ujarnya.
Tanaman, seperti cabai, tomat, bumbu-bumbu, buah-buahan, dan timun bisa juga ditanam di rumah. Selain itu juga beternak ayam, ayam petelur, ayam potong, dan kambing.
Menurutnya, program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi masyarakat rumah tangga, serta memperkuat ketahanan pangan lokal demi menyokong progam makan bergizi gratis.
Sudaryono menilai, konsep urban farming ini mudah diterapkan oleh masyarakat. Menurutnya, pertanian merupakan sektor yang mudah ditekuni oleh berbagai kalangan.
“Saya kira tidak ada yang tidak bisa. Itu tadi, pertanian itu adalah satu industri yang caranya itu enggak rumit. Tinggal mau kerjakan. Contohnya banyak, di YouTube ada, di TikTok ada. Hanya mau atau enggak,” katanya.