NAMA Cut Bianca Shaleeta mendadak populer. Pasalnya, anak berusia 12 tahun asal Kota Bandung itu berhasil meraih juara Putri Anak Indonesia 2024.
Mewakili Jawa Barat (Jabar 1), putri dari pasangan dr Teuku Renardiansyah, Sp.OG dan dr Mitha Dewi Garyani, Sp.N ini berhasil menjadi Winner Puteri Anak Indonesia mengalahkan 40 finalis dari berbagai provinsi.
“Tentu ini menjadi kebanggaan bagi saya sendiri, karena persiapan-persiapan yang sudah dilewati cukup panjang. Kerja keras memang tidak membohongi hasil,” ujar Kika-nama panggilannya-Cut Bianca Shaleeta kepada Jabar Ekspres, di kawasan Jalan Riau, Kota Bandung, Sabtu, 9 November 2024.
Putri Anak Indonesia 2024 diselenggarakan oleh DD Foundation yang diikuti puluhan peserta dari 34 provinsi se-Indonesia. Para finalis termasuk Cut Bianca Shaleeta sudah mengikuti karantina pada 1-5 November 2024 di Yello Hotel Harmoni, Jakarta.
Mereka lalu berlaga pada Grand Final pada 5 November 2024 yang berlangsung di Gedung Usmar Ismail, Jakarta. Selama karantina, peserta dilatih untuk meningkatkan wawasan, keterampilan komunikasi, dan penguasaan diri. Hal tersebut menjadi acuan utama penilain para dewan juri DD Foundation.
Bagi Kika, sebagai winner Putri Anak Indonesia 2024 bukanlah perkara mudah. Ia mempersiapkan segalanya melalui proses panjang yang membutuhkan usaha konsistensi dan disiplin tinggi. “Penilaian dewan juri itu lebih pada public speaking, debat, attitude (sikap) dan materi-materi lainnya. Ini saya persiapkan sekitar 6 bulan,” sebutnya.
Dia mengaku, persiapan yang paling berat dalam menghadapi pemilihan Putri Anak Indonesia ini adalah publik speaking. “Karena dulu saya pemalu, tidak bisa bicara di depan umum, maka dilatih terus setiap hari sampai saya bisa menjawab semua pertanyaan juri,” akunya.
Disiplin Tinggi Kunci Kesuksesan Juara Putri Anak Indonesia
Upayanya pelan tapi pasti. Alhasil, public speaking Kika mulai lancar melalui proses latihan dengan konsisten dan disiplin waktu. “Meski pendiam, tapi ada dorongan bagaimana saya harus menampilkan yang terbaik di ajang Putri Anak Indonesia. Maka mau tidak mau harus bisa public speaking. Dan itu semua membuat pola pikir saya terbuka,” akunya.
“Saya berpesan kepada anak Indonesia, gapailah cita-citamu setinggi mungkin. Stop bullying, jangan biarkan hal itu terjadi di sekitar lingkungan kita karena bullying itu bisa membuat anak Indonesia depresi,” pesannya.