Chicago: Harga emas dunia menguat tipis pada perdagangan Jumat, bangkit kembali setelah penurunan tajam pada sesi sebelumnya. Para pedagang menilai kembali potensi ketegangan geopolitik selama masa jabatan presiden Donald Trump.
Melansir Investing, Jumat, 8 November 2024, harga emas spot naik 1,1 persen menjadi USD2.688,27 per ons. Sementara emas berjangka yang berakhir Desember naik 0,7 persen menjadi USD2.695,75 per ons.
Logam kuning tersebut telah mencatat serangkaian rekor tertinggi menjelang pemilihan, tetapi jatuh lebih dari tiga persen pada Rabu setelah kemenangan Trump menyebabkan dolar menguat ke level tertinggi dalam empat bulan.
Kesimpulan cepat dari pemilihan presiden yang diperebutkan dengan sengit juga menghilangkan titik ketidakpastian utama bagi pasar keuangan global, yang memicu reli risk-on secara menyeluruh, sekaligus menekan aset safe haven seperti emas.
Harga emas menguat karena ketidakpastian geopolitik
Namun, logam kuning itu menemukan titik terendah pada Kamis, saat Trump menjalankan kampanye yang berjanji untuk meningkatkan tarif perdagangan terhadap Tiongkok, yang dapat memicu perang dagang baru antara ekonomi terbesar di dunia.
“Meskipun dolar yang lebih kuat dapat bertindak sebagai penghambat bagi logam mulia, hal ini dapat diimbangi oleh ketidakpastian geopolitik yang mungkin menyertai kepresidenan Trump. Emas telah lama menjadi aset safe haven selama masa risiko geopolitik yang meningkat,” kata analis di ING, dalam sebuah catatan.
“Kebijakan yang diusulkan Trump, termasuk tarif dan kontrol imigrasi yang lebih ketat, yang bersifat inflasi, dapat membatasi pemotongan suku bunga dari Fed. Dolar yang lebih kuat dan kebijakan moneter yang lebih ketat dapat memberikan penghambat bagi emas dan logam industri. Tarif juga memberikan risiko penurunan bagi pertumbuhan global, yang akan berdampak negatif terhadap permintaan logam industri. Namun, bagi emas, peningkatan gesekan perdagangan dapat menambah daya tarik logam mulia sebagai aset safe haven.”
Sedangkan harga platinum berjangka turun 0,3 persen menjadi USD995,70 per ons, sementara perak berjangka turun 1,3 persen menjadi USD31,735 per ons, dengan kedua logam tersebut juga mengalami penurunan tajam dalam beberapa sesi terakhir.
Fokus sebagian besar akan tertuju pada kesimpulan dari pertemuan Federal Reserve di kemudian hari, dan bank sentral diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin.
Pasar tetap gelisah atas apa yang akan diisyaratkan Fed mengenai pemangkasan suku bunga di masa mendatang, terutama dalam menghadapi inflasi yang sulit dan kepresidenan Trump.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(AHL)