Jakarta, Beritasatu.com – Relawan Projo merespons ramainya pemberitaan terkait kasus judi online yang menyeret nama mantan menteri komunikasi dan informatika (menkominfo) sekaligus Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi. Sekretaris Jenderal Projo, Handoko, menyatakan Budi Arie tidak terlibat dalam kasus judi online yang melibatkan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi).
Ia juga menilai bahwa tudingan yang mengaitkan Budi Arie dalam kasus ini adalah framing jahat.
“Ini framing jahat. Narasi seperti ini mudah dibuat, dan kami tegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak benar,” kata Handoko dalam konferensi pers di DPP Projo, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (7/11/2024).
Handoko kemudian mengungkapkan sejumlah pencapaian Budi Arie selama menjabat sebagai menkominfo.
“Sebagai informasi awal, ketua umum kami, Budi Arie Setiadi, diangkat oleh Presiden Jokowi dan dilantik sebagai menkominfo pada 17 Juli 2023, dalam masa jabatan selama 15 bulan, Budi Arie diberi tugas khusus untuk memberantas judi online yang kian marak di Indonesia,” kata Handoko.
“Ketika Budi Arie dilantik, situasi sudah gawat dengan meningkatnya aktivitas judi online,” tambahnya.
Selama menjabat, Budi Arie aktif melakukan pembersihan situs judi online dengan langkah tegas seperti menutup rekening dan e-wallet yang terindikasi terlibat dalam aktivitas tersebut.
“Dalam catatan kami, selama 15 bulan sebagai menkominfo, sebanyak 3,8 juta situs judi online telah di-takedown. Budi Arie juga menginstruksikan seluruh jajaran Kemenkominfo untuk tidak terlibat dalam aktivitas ilegal ini,” lanjut Handoko.
Tak hanya situs, rekening dan e-wallet yang terindikasi terkait dengan judi online juga turut ditindak.
“Sekitar 7.000 rekening dan e-wallet terkait judi online telah ditutup,” tambahnya.
Dengan pencapaian tersebut, Projo menegaskan bahwa Budi Arie adalah tokoh yang mempelopori pemberantasan judi online di Indonesia, bukan sebaliknya.
“Maka sebenarnya, Budi Arie lah pelopor dalam gerakan pemberantasan judi online,” jelas Handoko.