Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Soal Peran Bulog, Titik Soeharto: Enggak Usah Malu Menyontek Kebijakan Era Pak Harto

Soal Peran Bulog, Titik Soeharto: Enggak Usah Malu Menyontek Kebijakan Era Pak Harto

Jakarta, Beritasatu.com – Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Soeharto atau biasa dikenal Titiek Soeharto menilai pemerintah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tidak perlu malu menyontek kebijakan era Presiden Soeharto yang terbukti berhasil. Salah satunya mengembalikan peran Perusahaan Umum (Perum) Bulog seperti era Soeharto sebagaimana diwacanakan pemerintah saat ini.

Menurut Titiek, ide mengembalikan peran dan fungsi Bulog, seperti pada era Soeharto terbukti telah berhasil mengendalikan pasokan dan harga pangan, sehingga layak untuk diterapkan di masa kini.

“Kalau saya pribadi, kita ngapain sih mesti cari-cari formula baru. Zamannya Pak Harto dahulu kita bisa swasembada beras. Kenapa kita enggak tinggal nyontek saja, lihat dan bisa disesuaikan dengan kekiniannya, ke suasana sekarang gitu,” ujar Titiek, Kamis (7/11/2024).

Titiek menilai pemerintah tidak perlu ragu untuk mencontoh pengelolaan sektor pangan oleh Bulog di Era Soeharto. Pasalnya, pada era itu, Bulog melaksanakan pengendalian pangan agar harga di petani tetap baik dan harga ditingkat konsumen tetap terjaga.

Titiek menegaskan bahwa keberhasilan Bulog dulu bukan karena Soeharto semata, tetapi keberhasilan anak-anak bangsa yang pintar era itu.

“Jadi enggak usah malu lah kalau nyontek yang dilakukan dahulu dan terbukti berhasil. Yang jelek kita tinggalin, yang bagus bisa kita lanjutkan. Apa pun program-program dahulu, keberhasilan dahulu itu bukan produknya Pak Harto, tetapi produk dari anak-anak bangsa yang pintar-pintar. Jadi teruskan saja,” jelas Titiek.

Karena itu, kata Titiek, Bulog sebaiknya tidak berada di bawah Kementerian BUMN, tetapi langsung di bawah presiden. Dengan itu, kata dia, Bulog dalam menjalankan perannya tidak lagi dibebani kepentingan mencari keuntungan.

“Yang penting, Bulog itu enggak boleh cari untung, khusus untuk meningkatkan kesejahteraan petani. (Idealnya Bulog) di bawah Presiden mestinya,” tutur dia.

Senada dengan Titiek, Anggota Komisi IV DPR Slamet, juga setuju dengan gagasan pemerintah yang akan mengembalikan peran Bulog.

“Kalau (Bulog) kembali ke situ, keluarin dia (Bulog) dari BUMN. Kalau saya lihat cara berpikir Presiden Prabowo cenderung Bulog kembali seperti dahulu sehingga tidak profit oriented,” ucapnya.

Ia menyebut Bulog harusnya bukan BUMN dan lebih kepada badan yang akan mengkoordinasikan seluruh logistik urusan pangan yang ada di indonesia.

“Bulog seharusnya bukan menjadi BUMN dan itu lebih keren menurut saya,” ujar Slamet.