Mojokerto (beritajatim.com) – Kota Mojokerto menjadi objek inkubasi arsitektur dan desain interior yang digelar oleh Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI. Yakni Pusat Grosir Sepatu (PGS) yang terletak di Kelurahan Kranggan, Kecamatan Kranggan.
Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro menyampaikan rasa bangga dan terimakasihnya telah menjadikan Kota Mojokerto sebagai tempat pelaksanaan inkubasi dari Kemenparekraf. Hal tersebut disampaikan saat membuka inkubasi arsitektur dan desain interior di salah satu hotel di Kota Mojokerto.
“Saya sampaikan terima kasih dan bersyukur karena Kota Mojokerto telah ditunjuk menjadi tuan rumah untuk kegiatan yang ketiga kalinya dilaksanakan oleh Kemenparekraf,” ungkap Mas Pj (sapaan akrab, red), Senin (20/5/2024).
Orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto ini menjelaskan, jika inkubasi merupakan manifestasi pemerintah untuk mengungkit pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang. Presiden Joko Widodo menyatakan pada tahun 2045 perekonomian diharapkan bisa tumbuh 6-7 persen.
“Dan pemerintah optimis karena pada 2030 Indonesia sedang pada puncak demografi dengan 70 persen penduduk ada di usia produktif. Dan hari ini adalah sebuah ikhtiar bagaimana mempersiapkan generasi unggul untuk Indonesia emas di tahun 2045,” katanya.
Direktur Kuliner, Kriya, Desain dan Fashion Kemenparekraf RI, Yuke Sri Rahayu mengatakan, Kota Mojokerto dinilai memiliki potensi ekonomi kreatif dan pariwisata. Kota Mojokerto dipilih sebagai objek inkubasi arsitektur dan desain interior dengan mempertimbangkan potensi ekonomi kreatif dan pariwisata.
“Pusat Grosir Sepatu memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai penjualan dan pembuatan sepatu di Kota Mojokerto,” terangnya.
Sementara itu, salah peserta inkubasi desain intetrior dari Kalimantan Timur, Ferdy Prasipta mengungkapkan, jika inkubasi sebagai upaya untuk meningkatan kompetensi para desainer dan arsitektur muda sehingga bisa lebih berpartisipasi untuk pembangunan daerah.
“Dalam inkubasi ini, selain untuk mengenali produk unggulan Kota Mojokerto, juga mengetahui pandangan produsen lokal. Kami ingin mengetahui apa harapan dan kebutuhan para pengrajin sehingga para desainer muda dapat memfasilitasi hal apa saja yang sekiranya bisa meningkatkan lokalitas,” ujarnya.
Serta menjadikan Kota Mojokerto sebagai tempat wisata unggulan. Menurutnya, bagunan PGS merupakan bangunan yang telah lama ada di Kota Mojokerto dan tentunya punya kedekatan emosional bagi masyarakat.
“Adanya PGS ini diharapkan tidak hanya menjadi wisatawan berkunjung, tetapi warga Kota Mojokerto juga lebih mencintai dan memiliki sense of belonging terhadap tempat wisata di daerahnya sendiri,” harapnya.
Inkubasi tersebut akan digelar selama lima hari yakni mulai tanggal 20-24 Mei 2024 dan diikuti oleh 24 peserta yang telah melakukan pendaftaran secara online dan dua orang perwakilan dari Dinas Pekerjaan Umum , Penataan Ruang, Perumahan Dan Kawasan Permukiman (Dinas PUPRPerakim) Kota Mojokerto bekerja sama dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) dan Himpunan Desaineer Interior Indonesia (HDII). [tin/ian]