Jakarta –
PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) kembali mengadakan sosialisasi Safety Awareness secara serentak di seluruh terminal peti kemas yang dikelola oleh perusahaan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan membudayakan keselamatan kerja, khususnya bagi tenaga kerja bongkar muat (TKBM) serta seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dalam operasi terminal.
Direktur SDM PT Pelindo Terminal Petikemas Ady Sutrisno menekankan pentingnya pemahaman dan komitmen terhadap safety di terminal sebagai suatu keharusan. Keselamatan kerja merupakan prioritas utama SPTP. Ia menegaskan bahwa setiap individu memiliki tanggung jawab untuk saling mengingatkan akan perilaku dan kondisi yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja di lapangan.
“Safety bukan sekedar slogan, himbauan, atau formalitas semata, namun lebih jauh dari itu, safety adalah menyangkut keselamatan bahkan nyawa para pekerja yang ada di dalam area terminal,” tegasnya dalam keterangan tertulis, Rabu (6/11/2024)
Kegiatan sosialisasi yang dilakukan secara offline di masing-masing terminal ini dihadiri oleh perwakilan dari Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) setempat, Terminal Head, dan pengurus TKBM. Para peserta diberikan pemahaman yang mendalam mengenai pentingnya keselamatan kerja, program safety yang merupakan komitmen SPTP yang diterjemahkan dalam Safety Induction, Minimum Requirement dan Sterilisasi Terminal atau disebut SMS serta berbagai praktik terbaik untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
Sebagai bentuk komitmen terhadap keselamatan kerja, seluruh peserta juga melakukan penandatanganan komitmen safety. Melalui penandatanganan ini, diharapkan seluruh pihak dapat bekerja sama secara aktif untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan produktif dengan mengusung semboyan ‘High Performance Zero Accident’.
“Bagi kami pemahaman dan komitmen keselamatan kerja yang menyeluruh adalah bagian dari upaya keberlanjutan (sustainability) baik dari sisi operasional maupun bisnis perusahaan, kami berharap safety dapat dipahami sebagai kewajiban bukan paksaan, kami harap seluruh stakeholder untuk bersama-sama mewujudkan lingkungan kerja yang bebas dari kecelakaan,” tambah Ady.
“Safety perlu dipahami oleh rekan-rekan TKBM untuk memastikan mereka berangkat kerja ke terminal peti kemas dengan kondisi yang sehat, semangat dan pulang dengan kondisi selamat,” ujarnya.
(akn/ega)