Jakarta –
Hujan masih kerap mampir dalam sepekan terakhir. Kira-kira saat hari pencoblosan 14 Februari 2024, akan hujan tidak ya? Cek dulu prediksi cuaca untuk mengantisipasinya.
Menurut Dr Erma Yulihastin, Pakar Klimatologi dari Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), ada potensi terjadi hujan pada 14 Februari, namun tidak ekstrem seperti hari-hari sebelumnya.
“Kalau lihat cuaca ekstrem, percaya pada polanya dulu. Kita harus pahami dulu perilakunya. Sebenarnya kita sudah melewati puncak musim hujan Februari, mulai shifting, mulai minim hujan lagi,” kata Erma dalam live Eureka! Cuaca Ekstrem, Senin (12/2/2024) malam.
Ia menjelaskan, potensi hujan ekstrem berada di periode 1-10 Februari, ketika pembentukan awan hujan sedang parah-parahnya sehingga terjadi hujan deras secara terus menerus.
“Kita sebenarnya sudah lepas dari periode itu, hanya saja sekarang awan-awan semua ditarik ke timur. Kondisi yang sekarang awan-awan yang ada di laut Jawa yang lagi panas-panasnya, sehingga dia tiap hari menghasilkan awan-awan,” paparnya.
Karena posisinya bergeser ke timur, lanjut Erma, tetap ada potensi hujan, namun polanya tidak terlalu ekstrem dan meluas, serta hanya hujan yang bersifat lokal.
Ia juga mengamati awan-awan tersebut sudah bergeser ke arah utara Bali dan Nusa Tenggara serta sedang terjadi pembentukan bibit siklon di Samudra Pasifik. Meskipun sangat jauh dari Indonesia, inilah sebenarnya yang menarik awan. Artinya, awan-awan tersebut tidak lagi mengumpul di bagian barat namun sudah tertarik ke timur.
Foto: detikcom
“Jadi kalau kita bicara tadi, apakah (14 Februari) hujan atau tidak, mungkin hujan. Tapi tidak akan se-ekstrem kemarin-kemarin. Potensinya tetap ada, hujan harian aja. Hujan saat siang, sore, tetap ada potensi itu,” papar Erma.
Erma mengingatkan agar tetap ada upaya antisipasi oleh petugas KPPS dan seluruh jajaran terkait, terutama untuk kelancaran penyaluran suara setelah dilakukan pencoblosan.
“Siang setelah jam 11 kan biasanya selesai pencoblosan ya. Artinya tinggal penjagaan penyaluran suara dari bilik suara, dibawa ke mana-mana, itu diusahakan jangan melewati area-area yang jalur-jalur banjir, harus ada skenario mengantisipasi itu,” jelasnya.
Ia menambahkan, wilayah Jawa Timur, Bali, Lombok, dan sejumlah wilayah Indonesia bagian timur lainnya harus waspada karena berpotensi terjadi hujan lebih besar.
“Karena tadi saya bilang awan hujan yang tertarik ke timur, saya kira yang perlu untuk mewaspadai kondisi di Pemilu adalah daerah Jawa Timur, Bali, Lombok, ke pusat tenggara sampai ke bagian timur lainnya, saya kira lebih rentan. Karena seperti di Jawa bagian barat dan tengah sudah mulai kering,” imbuhnya.
(rns/fay)