Jakarta: Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terpantau melanjutkan pelemahannya pada pembukaan perdagangan hari ini.
Mengacu data Bloomberg, Selasa, 5 November 2024 rupiah pada pagi ini melemah 34 poin atau setara dengan 0,22 persen menjadi Rp15.786 per USD.
Sedangkan berdasarkan Yahoo Finance rupiah melemah 35 poin menjadi Rp15.784 per USD, dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin di level 15.749 per USD.
Untuk perdagangan hari ini rupiah akan bergerak pada kisaran level Rp15.747 hingga Rp15.789 per USD.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, rupiah dibuka merosot menjelang rilis data produk domestik bruto (PDB) Indonesia triwulan III-2024.
“Hari ini, Badan Pusat Statistik akan merilis PDB triwulan III-2024. Kami memperkirakan pertumbuhan PDB triwulan III-2024 sedikit melambat menjadi 5,02 persen year on year dari 5,05 persen year on year di triwulan II-2024,” kata Josua dilansir Antara.
Pertumbuhan PDB bakal sedikit melambat
Pertumbuhan PDB triwulan III-2024 diperkirakan sedikit melambat terutama karena pertumbuhan investasi yang melambat.
Sementara Surat Berharga Negara (SBN) diperdagangkan sideways pada Senin meskipun rupiah sedang dalam tren pelemahan. Hari ini, pemerintah akan melakukan lelang obligasi untuk seri SBSN, dengan target indikatif sebesar Rp9 triliun.
Seri yang dilelang dalam lelang ini adalah SPNS6mo, SPNS9mo, PBS032, PBS030, PBS004, PBS039, dan PBS038.
Dari sisi eksternal, pergerakan kurs rupiah dipengaruhi oleh sentimen politik terkait Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS).
Investor saat ini masih menunggu hasil pemilu AS dan pengumuman pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) November 2024 untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang arah kebijakan fiskal dan moneter AS di masa mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(ANN)