Jakarta –
Masyarakat Indonesia bisa ikut berpartisipasi dalam melakukan perhitungan suara Pemilu 2024. Hal ini berkat kolaborasi dari Jaga Pemilu, Jaga Suara dan Kawal Pemilu. Ketiga organisasi pemantau pemilu ini bekerja sama untuk saling berbagi data C-Hasil TPS agar lingkup tempat pemungutan suara (TPS) yang diawasi semakin luas.
Masing-masing ketiganya telah meluncurkan platform digital, baik dalam bentuk website maupun aplikasi. Dengan tujuan untuk menerima partisipasi warga dalam menjaga suara dari TPS masing-masing.
Demikian masyarakat dapat bebas menggunakan salah satu platform tersebut untuk mengunggah foto hasil rekap perhitungan di TPS atau yang disebut dengan formulir C-Hasil.
“Kami bertiga, Jaga Pemilu, Jaga Suara dan KawalPemilu, memfasilitasi masuknya foto-foto formulir C-Hasil untuk pemilihan presiden pada platform kami. Sedangkan untuk pemilihan legislatif, ada Jaga Suara yang memfasilitasi,” kata Natalia Soebagjo, Ketua Perkumpulan Jaga Pemilu saat konferensi pers bersama bertajuk Jaga Pemilu, Jaga Suara Kita! di Jakarta, Selasa (13/2/2024).
“Kami akan berkolaborasi agar data C Hasil yang didapatkan dibagikan kepada ketiga platform sehingga TPS yang dipantau akan semakin banyak. Ini upaya kami untuk melindungi suara pemilih mencegah terjadinya manipulasi dalam rekapitulasi suara, demi Pemilu yang bermartabat,” tambah Natalia.
Reza Lesmana dari Jaga Suara menambahkan, di tengah waktu yang sempit dan sumber daya yang terbatas, kerja kolaborasi menjadi pilihan karena ketiga organisasi mempunyai misi yang sama, yakni menjaga suara rakyat dari kemungkinan adanya manipulasi perhitungan suara.
Upaya ini dilakukan untuk menjaga semaksimal mungkin potensi kecurangan dan perubahan jumlah suara saat pencoblosan dan rekapitulasi suara secara berjenjang.
“Selain itu, dengan berkolaborasi, jaringan dan komunitas akan berlipat tiga kali, menjangkau lebih banyak lagi kalangan dan komunitas se-Nusantara,” kata Reza.
Di kesempatan yang sama, Elina Ciptadi dari Kawal Pemilu yang telah beroperasi sejak Pemilu 2014 mengungkapkan bahwa publik tidak perlu menggunakan tiga platform.
“Masyarakat cukup memilih salah satu platform dan unggah formulir C-Hasil ke situ, foto yang Anda unggah akan dikawal oleh tiga platform sekaligus. Kemajuan proses tabulasi, alias progresnya dari waktu ke waktu, bisa dilihat di ketiga platform ini. Tinggal gunakan satu platform yang tersedia,” jelas Elina.
Secara paralel, ketiga platform masyarakat sipil ini juga mengajak rekan-rekan Pengawas, Saksi Partai atau Tim Sukses, serta petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) untuk mengunggah form C-Hasil ke salah satu platform Jaga Pemilu, Jaga Suara atau KawalPemilu sebagai data backup dari tiap TPS.
Reza menambahkan, ketiga organisasi percaya bahwa upaya mengawal pemilu 2024 ini sejalan dengan tujuan KPU dan Bawaslu yakni Pemilu yang transparan, jujur dan adil.
“Kami ingin aplikasi milik KPU dan Bawaslu, yakni Sirekap dan Siwaslu, berjalan lancar. Masyarakat juga bisa menambah transparansi, another layer of transparency dengan mengunggah foto hasil hitung dari tiap TPS untuk perbandingan independen, mengulang inisiatif urun daya KawalPemilu Jaga Suara pada tahun 2019,” kata Reza.
Seperti diketahui, Sirekap adalah aplikasi berbasis teknologi informasi yang KPU gunakan untuk mempublikasi hasil perhitungan suara dan proses rekapitulasi hasil perhitungan suara.
Sedangkan Siwaslu adalah aplikasi untuk para pengawas pemilu dari TPS sampai provinsi untuk mengumpulkan hasil pemungutan dan penghitungan suara.
(jsn/fay)