FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Nama Zulkarnaen Apriliantony, mantan Komisaris PT Hotel Indonesia Natour (HIN), mencuat ke permukaan seiring dengan dugaan keterlibatannya dalam kasus pengamanan 1.000 situs judi online yang melibatkan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Tuduhan ini menghebohkan publik setelah akun media sosial @PartaiSocmed mencuit tentang keterlibatan Zulkarnaen.
“Zulkarnaen Apriliantony. Mantan Komisaris BUMN PT HIN. Dialah yg jadi penghubung bandar judol ke kominfo,” bunyi cuitan @PartaiSocmed pada Sabtu (2/11/2024). Cuitan tersebut juga menegaskan bahwa Zulkarnaen memiliki jaringan luas yang melibatkan berbagai pihak.
Zulkarnaen Apriliantony diketahui telah meninggalkan posisinya sebagai komisaris BUMN sejak Februari 2024. Sebelum terlibat dalam kasus ini, ia memiliki latar belakang beragam, termasuk menjabat sebagai Kepala Bidang Ekonomi Kreatif di Federasi Serikat Pekerja Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf).
Selain kariernya di BUMN, Zulkarnaen juga dikenal aktif dalam dunia politik. Pada Pilpres 2024, ia ditunjuk sebagai Direktur II Direktorat Narasi Media dan Kreatif dalam Tim Pemenangan Nasional (TPN) Paslon 03 Ganjar-Mahfud.
Terkait kasus ini, Kombes Wira Satya Triputra, Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, membenarkan adanya pengamanan situs judi oleh para pelaku.
“1.000 sisanya dibina, dijagain supaya enggak keblokir. Setiap web itu kurang lebih Rp8,5 juta,” ujar Kombes Wira.
Total keuntungan yang diperoleh dari pengamanan situs-situs tersebut dilaporkan mencapai Rp8,5 miliar dalam satu bulan.