Ponorogo (beritajatim.com) – Meninggalnya Ilham Nugroho, pemuda yang terkena ledakan balon udara di Kabupaten Ponorogo bukanlah satu-satunya korban jiwa dari peristiwa mercon meledak. Di bumi reog, sudah ada beberapa kasus mercon meledak yang membuat nyawa anak manusia melayang.
Berdasarkan arsip yang dimiliki oleh beritajatim.com, sedikitnya ada 2 kasus lagi ledakan mercon yang mengakibatkan adanya korban jiwa. \
Biasanya, ledakan mercon itu terjadi pada saat jelang Lebaran Idul Fitri. Sebab, ada yang berkembang di sebagian masyarakat bumi reog, bahwa menerbangkan balon udara dan menyalakan mercon, merupakan suatu tradisi jelang dan saat lebaran Idul Fitri. Tak heran, jika kejadian-kejadian itu terjadi saat bulan puasa ataupun lebaran.
Kilas balik kasus ledakan mercon di Ponorogo yang terjadi pada tanggal 28 April 2021 lalu di Dusun Ngasinan, Desa/Kecamatan Sukorejo Ponorogo. Sunardi dan Samuri yang merupakan saudara kandung kakak adik itu, tewas terkena ledakan petasan yang diraciknya di lantai 2 rumahnya.
Ledakan mercon itu berawal saat kedua korban membeli beberapa bahan untuk membuat petasan. Bahan-bahan tersebut diletakkan dalam sebuah wadah bekas kaleng cat. Supaya bisa menjadi petasan, bahan – bahan tersebut pun dicampur. Celakanya, bahan itu tidak dicampur secara manual. Melainkan menggunakan mesin, atau dimixer. Kuat dugaan saat mencampur itu menimbulkan gesekan antara wadah dan mixer yang digunakan, otomatis dari gesekan itu menimbulkan panas dan meledak.
Kerasnya suara ledakan, hingga terdengar hingga radius 7 kilometer. Ledakan itu mengakibatkan atap lantai 2 yang terbuat dari seng hancur menjadi beberapa bagian. Dinding lantai 2 pun juga ikut ambrol, bahkan dak lantai 2 juga ikut jebol.
Begitupun dengan kondisi 2 kakak beradik tersebut. Sang adik, Samuri badannya utuh, dia terlempar dan nyangkut ke genting tetangga. Sementara Sunardi hanya utuh dari lutut ke atas. Anggota badan lutut ke bawah hancur. Serpihan-serpihan daging anggota tubuh Sunardi tercecer hingga radius 100 meter. Bahkan ada yang nyangkut di pohon trembesi di belakang rumahnya.
Kemudian peristiwa ledakan mercon terjadi di halaman rumah yang berada di Dusun Sidowayah Desa Sidoharjo Kecamatan Jambon. Ledakan yang terjadi pada tanggal 15 Mei 2020 itu, mengakibatkan 1 orang tewas di TKP dan 8 lainnya luka-luka.
Peristiwa itu berawal saat korban yang tewas berinisial TM dan 2 teman lainnya akan membunyikan mercon. Namun, mercon tersebut tidak bunyi. Kemudian ketiga korban membawa petasan ke teras rumah rumah untuk diperbaiki. Perbaikannya dengan cara ditekan dengan alat obeng sehingga terjadi ledakan.
Dari olah TKP awal, ditemukan selongsong petasan sebanyak 2 kardus. Polisi juga mengamankan balon plastik yang rencananya akan di terbangkan saat lebaran nanti.
Petasan maut yang menewaskan TM dan melukai 8 korban lainnya, memang tak biasa. Lazimnya petasan yang terbuat dari kertas yang dilipat-lipat sampai berbentuk tabung. Petasan ini terbuat dari kaleng bekas cat semprot yang diisi bahan peledak.
Selain ledakan mercon yang menyebabkan korban jiwa, juga ada kejadian ledakan mercon yang membuat korbannya luka-luka. Seperti kasus ledakan mercon yang menyebabkan 3 jari tangan kanan pemuda di Desa Sambilawang Kecamatan Bungkal itu putus. Hal itu terjadi pada tanggal 5 April 2022 lalu.
Petugas dari Satreskrim Polres Ponorogo harus melakukan cek tempat kejadian perkara (TKP) hingga dua kali, untuk memastikan informasi yang didapat dalam proses penyelidikan. Pengecekan TKP ini, juga sebagai upaya petugas dari kepolisian untuk mengumpulkan alat bukti. Dari informasi yang dihimpun petugas, malam itu korban ke area persawahan dengan membawa 2 petasan. Namun, yang meledak hanya satu dan sisanya belum meledak.
Selain area persawahan, cek TKP juga dilakukan di rumah teman korban. Di sana, petugas menemukan bahan-bahan untuk membuat peledak. Seperti bahan untuk membuat sumbu, peledak dan pupuk untuk campuran bahan peledak.
Ada lagi kasus ledakan yang terjadi di dapur rumah yang berada di jalan Srigading Desa Polorejo Kecamatan Babadan. Akibat ledakan tersebut, satu orang mengalami luka-luka serius.
Korban yang mengalami luka serius itu bernama Muhammad Taufiq (29). Dia mengalami luka di kedua tangan, luka lecet di wajah dan luka di kedua kakinya. Keramik dapur yang terkena ledakan itu, masuk ke dalam kaki korban. Ledakan terdengar hingga radius 100 meter. (end/ted)