Lalu, Presiden Prabowo Subianto menyatakan menerima banyak undangan kenegaraan sehingga membuatnya terpaksa melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke luar negeri. Apalagi yang mengundang kali ini adalah Tiongkok dan Amerika Serikat, sehingga ia tak mampu menolak.
“Salah satu kewajiban pertama harus berangkat ke APEC, ke G20, diundang ke Tiongkok, begitu diundang ke Tiongkok, Amerika juga undang. Waduh, ini dua-dua kekuatan besar undang, ya enggak berani saya nolak. Demi rakyat, harus saya berangkat ke situ,” ucap dia.
Oleh karena itu, ia mastikan dirinya tidak sengaja kunker hanya untuk jalan-jalan keluar negeri, melainkan tugas negara.
“Jadi saya minta izin, bukan Prabowo jalan-jalan ke luar negeri ya. Saya lebih suka di dalam negeri, saya lebih suka mengurus saudara-saudara sekalian. Tapi untuk rakyat, saya juga harus berhubungan baik dengan semua negara,” kata dia.
Apalagi, kata Prabowo, dirinya mengambil sikap bahwa seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak.
“Saya katakan kepada mereka kita ingin jadi tetangga yang baik kita ingin jadi mitra yang baik, we want to be your friend, we want to be your partner, but we will not be your peon, kita tidak akan menjadi kacung kalian,” tegas Prabowo Subianto.