Jakarta, CNN Indonesia —
Kelompok Hamas Palestina disebut bersedia untuk memperpanjang gencatan senjata lagi dengan pasukan militer Israel selama empat hari tambahan.
Seorang sumber anonim mengatakan Hamas bersedia untuk melakukan perpanjangan demi membebaskan lebih banyak sandera warga Palestina yang ditahan oleh militer Israel.
“(Hamas) sudah menginformasikan mediator keinginannya untuk memperpanjang gencatan senjata selama empat hari,” kata sumber tersebut kepada AFP, Rabu (29/11).
“Gerakan tersebut akan dapat membebaskan tahanan Israel yang ditahan oleh mereka, gerakan perlawanan lain, dan pihak lain selama periode ini sesuai dengan ketentuan gencatan senjata yang ada,” tambahnya.
Gencatan senjata tambahan selama dua hari ini antara Israel dan Hamas bakal berakhir hari ini, Rabu (29/11). Qatar, Mesir, Amerika Serikat, dan perwakilan Israel tengah berdiskusi untuk membahas kemungkinan perpanjangan gencatan senjata lagi.
Namun, laporan saat itu mengatakan ada kemungkinan gencatan senjata kemungkinan ditambah selama satu hari lagi seiring dengan daftar tawanan yang harus diberikan Hamas untuk dibebaskan.
Sejauh ini, gencatan senjata telah diperpanjang sebanyak satu kali yang berlaku selama dua hari, pada 28-29 November 2023.
Perpanjangan ini melanjutkan gencatan senjata tahap pertama yang telah berlangsung selama empat hari, tepatnya pada 24-27 November lalu.
Layanan Informasi Negara Mesir (SIS), Diaa Rashwan, mengatakan perpanjangan gencatan senjata tambahan ini akan mencakup pembebasan 20 sandera Hamas di Gaza. Sebagai imbalan, 60 tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel juga akan dibebaskan.
Hingga Selasa, Hamas telah membebaskan 12 sandera baru, dengan rincian 10 warga Israel dan 2 warga Thailand. Menyusul Hamas, Israel melepaskan 30 tahanan Palestina dari penjara.
Sejauh ini, sebanyak 60 sandera dari Israel telah dilepaskan oleh Hamas. Sebagai imbalan, sebanyak 180 sandera Palestina juga sudah dibebaskan oleh militer Israel.
(pra/pra)