Jakarta, Beritasatu.com – Pasar aset kripto menguat dalam 24 jam terakhir setelah sebelumnya sempat anjlok imbas Wall Street yang berada di zona merah. Kenaikan aset kripto, khususnya Bitcoin ini terjadi setelah data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang melambat.
Mengutip Coinmarketcap, Sabtu (2/11/2024) pukul 11.11 WIB, kapitalisasi pasar kripto global menguat 0,16% menjadi US$ 2,33 triliun dalam 24 jam.
Kemudian, Bitcoin (BTC) menguat 0,30% dalam 24 jam terakhir. Saat ini, harga Bitcoin di level US$ 69.540 per koin. Kemudian Ethereum juga naik 0,15% menjadi US$ 2.500 dan Binance melemah 0,57% dalam 24 jam terakhir menjadi US$ 575.
Melansir Coindesk, harga mata uang kripto, termasuk Bitcoin, mengalami penurunan signifikan pada perdagangan hari sebelumnya. Namun, harga Bitcoin kembali naik berkat data ekonomi yang lemah dan penguatan saham.
Penurunan ini terjadi setelah laporan pemerintah AS menunjukkan perlambatan signifikan di pasar tenaga kerja, dengan hanya 12.000 lapangan kerja baru tercipta pada Oktober. Angka itu menjadi yang terendah sejak akhir 2020.
Namun, data ini diperkirakan dapat berbalik pada November atau mengalami revisi naik setelah Biro Statistik Tenaga Kerja menghitung dampak banjir di wilayah tenggara AS.
Selain itu, survei PMI Manufaktur ISM mencatat penurunan ke level terendah dalam 16 bulan terakhir, yaitu 46,5, lebih rendah dari ekspektasi para ekonom di 47,6.
Meskipun laporan data ekonomi melemah, pasar obligasi tampak skeptis. Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun naik enam basis poin menjadi 4,38%, yang merupakan level tertinggi dalam empat bulan.