Wilayah Jalur Gaza bagian utara saat ini menjadi fokus utama serangan militer Israel Israel. Pada Januari lalu, Tel Aviv mengklaim pasukannya telah membongkar struktur komando Hamas di area tersebut.
Kemudian awal bulan ini, militer Israel mengirimkan tank-tank mereka ke area Jabalia, Beit Hanoun dan Beit Lahiya untuk mengusir militan Hamas yang diklaim telah berkumpul kembali.
Sejauh ini tidak ada laporan mengenai korban jiwa akibat serangan Israel yang menghantam RS Kamal Adwan itu, yang diserbu dan diduduki pasukan militer Israel pekan lalu.
Militer Tel Aviv, dalam pernyataan sebelumnya, mengklaim pasukannya telah menangkap sekitar 100 militan Hamas dalam operasi penyerbuan di kompleks RS Kamal Adwan. Otoritas Gaza dan Hamas membantah kehadiran militan di rumah sakit yang ada di bagian utara daerah kantong Palestina tersebut.
Pasukan Israel disebut telah mundur dari kompleks rumah sakit itu pada Sabtu (26/10) waktu setempat dan meninggalkan kerusakan pada beberapa bangunan di area itu. Namun tank-tank militer Tel Aviv dilaporkan masih ditempatkan di dekat kompleks rumah sakit.
Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza, yang dikuasai Hamas, menyerukan semua badan internasional “untuk melindungi rumah sakit dan para staf medis dari kebrutalan pendudukan (Israel)”.
Militer Israel, dalam pernyataannya, menyebut pasukannya beroperasi di kompleks rumah sakit di Jalur Gaza berdasarkan informasi intelijen soal kehadiran teroris dan infrastruktur teror di sekitarnya.
Perang Gaza yang dimulai setelah Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober lalu, telah memicu banyak korban jiwa dan kehancuran besar-besaran di Jalur Gaza. Lebih dari 43.000 orang, sebagian warga sipil, dilaporkan tewas akibat rentetan serangan militer Tel Aviv di daerah kantong Palestina tersebut.
(nvc/ita)