Jakarta –
Banjir mematikan yang mengguncang Spanyol telah menewaskan ratusan orang. Hujan sangat lebat membuat banjir meluas, sehingga sebagian area yang sebelumnya kering tampak berubah menjadi seperti lautan baru dari luar angkasa.
Hujan setara setahun turun hanya dalam beberapa jam di beberapa area, menciptakan gelombang banjir yang menghancurkan, mengubah jalan menjadi seperti sungai yang mengamuk dan menghanyutkan banyak mobil dan jembatan.
Setidaknya 155 orang tewas dalam banjir dahsyat itu. Foto satelit yang diolah European Space Association (ESA) menunjukkan penampakan sebelum dan sesudah banjir. Sebagian wilayah kini tampak seperti perpanjangan Laut Balearic setelah hujan yang belum pernah terjadi sebelumnya itu, mengubah yang seharusnya tanah kering jadi hamparan air luas.
Before after banjir di Spanyol. Foto: ESA
Dikutip detikINET dari CNN, air banjir tampak sebagai berbagai corak biru dan menutupi apa yang tadinya tanah kering, hampir mengubah wilayah pesisir menjadi pulau-pulau. Puluhan orang masih hilang dan upaya penyelamatan terus berlanjut.
Menurut analisis World Weather Attribution, hujan di Spanyol kali ini sekitar 12% lebih deras dan dua kali lebih mungkin terjadi sekarang dibandingkan dengan iklim masa pra industri, sebelum manusia mulai marak membakar bahan bakar fosil.
Kota Valencia sangat terpengaruh, menerima hujan selama setahun hanya dalam delapan jam. Banjir mengubah jalan menjadi sungai, menghancurkan rumah, dan kendaraan hanyut sampai bertumpukan. Banyak area melaporkan tidak memiliki listrik atau air minum bersih.
Warga Valencia mengkritik pemerintah karena tak mengirim pesan peringatan evakuasi cukup awal. Mereka tidak menerima peringatan hingga pukul 8 malam Selasa kemarin, hari terjadinya banjir, dan kerusakan sudah parah saat itu. Jalanan penuh air dan mobil-mobil tertutup seluruhnya, pemiliknya terpaksa meninggalkan kendaraan dan mencari perlindungan.
“Saat saya menerima pesan itu, sudah terlambat bagi mereka yang telah terjebak banjir saat hendak pulang dari berbelanja atau bekerja,” kata Anna Martinez, warga setempat.
(fyk/fay)