Jakarta – PT PLN Indonesia Power (PLN IP) meluncurkan pabrik solar panel terintegrasi pertama dan terbesar se-Indonesia. Pabrik yang berlokasi di Kendal, Jawa Tengah ini diperkirakan memiliki kapasitas produksi solar panel sebesar 1 Gigawatt Peak (GWp).
Direktur Utama PLN IP, Edwin Nugraha Putra, mengatakan pabrik ini dibangun melalui pendirian perusahaan patungan antara PLN Indonesia Power Renewables dengan Trina Solar Co. Ltd dan PT Dian Swastatika Sentosa, yakni PT Trina Mas Agra Indonesia (TMAI).
Menurutnya pabrik ini dapat memproduksi modul panel surya terintegrasi dengan teknologi Tunnel Oxide Passivated Contact (TOPCon) yang memiliki efisiensi panel surya sebesar 23,2%, dari rata-rata efisiensi panel surya di di Indonesia saat ini masih berkisar 20%
“Pabrik ini dikembangkan bersama dengan perusahaan tier-1 industri solar panel dunia dan diharapkan mampu memenuhi permintaan pengembangan energi terbarukan di Indonesia,” kata Edwin dalam keterangan resminya, Kamis (31/10/2024).
“Dengan teknologi N-type Topcon yang telah memenuhi standar bankability AAA dari Bloomberg New Energy Finance (BNEF), produk yang dihasilkan memiliki efisiensi dan keandalan yang tinggi. Ini membuktikan keseriusan kami dalam membangun industri EBT,” tambahnya.
Di luar itu, Edwin mengatakan keberadaan pabrik ini turut mengurangi ketergantungan pemerintah dalam hal impor komponen industri energi Tanah Air, dan secara langsung menaikkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang ditetapkan melalui Peraturan Kementerian Perindustrian Nomor 34 Tahun 2024.
“Dengan TKDN yang tinggi, maka dapat meningkatkan kemandirian sektor industri, terutama di bidang energi terbarukan di Tanah Air,” terang Edwin.
Kemudian hadirnya pabrik solar panel yang berlokasi di Kawasan Industri Kendal ini dapat menciptakan lapangan kerja baru. Sehingga keberadaan pabrik ini tidak hanya membawa dampak positif pada iklim energi bersih RI saja namun juga terhadap perekonomian masyarakat sekitar.
“Fasilitas ini dapat memberikan kontribusi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan bagi Indonesia. Pasalnya, dapat membuka lapangan kerja baru dan mendukung berkembangnya industri lokal,” tuturnya.
Lebih lanjut, Edwin mengatakan pihaknya berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi pabrik di bawah naungan PT TMAI ini hingga tiga kali lipat menjadi 3 GWp. Hal ini akan dilakukan mengingat potensi energi surya di Indonesia yang masih sangat besar yakni mencapai 207 Gigawatt (GW).
“Saat ini kapasitas produksi pabrik sebesar 1 GWp dan akan dikembangkan sampai dengan 3 GWp. Dengan demikian komponen PLTS akan semakin mudah didapat,” pungkasnya.
Sementara itu Wakil Direktur Utama PT Trina Mas Agra Indonesia (TMAI) Lokita Prasetya mengatakan peluncuran pabrik solar panel terbesar se-Indonesia ini telah sesuai dengan target dan siap memenuhi kebutuhan energi dalam negeri.
“Kami telah bekerja keras membangun pabrik panel surya ini di atas lahan 7 hektar sesuai target yang dicanangkan. Pabrik ini telah siap beroperasi dan mampu memproduksi modul panel surya terbesar di Indonesia hingga 720 Watt Peak per modulnya dan efisiensi hingga 23,2%,” ucap Lokita.
(fdl/fdl)