Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Payung Raksasa Seluas Argentina, Cara Ilmuwan Dinginkan Bumi

Payung Raksasa Seluas Argentina, Cara Ilmuwan Dinginkan Bumi

Jakarta

Dalam upaya pencegahan bumi dari pemanasan Matahari yang berlebih, terdapat ide unik yang sekaligus gila yang sedang diusahakan oleh sejumlah ilmuwan dunia. Caranya adalah dengan mengirim ‘payung’ raksasa seluas Negara Argentina ke luar angkasa.

Tim ilmuwan yang dipimpin oleh profesor ahli fisika dari Asher Space Research Institute dan Direktur Teknisi dari Israel Institute of Technology Yoram Rozen, mengklaim siap untuk membuat percontohannya untuk menguji ide tersebut.

Dikutip detikINET dari The Byte, Selasa (6/2/2024), ukuran payung raksasa untuk melindungi Bumi dari pemanasan matahari itu sekitar satu juta mil persegi atau seluas Negara Argentina. Namun hal ini juga jadi kendala dalam pengirimannya karena tak mungkin bisa membawa benda besar ini hanya dengan sekali jalan menggunakan satu roket saja.

Untuk mengakali kendala itu, Rozen dan timnya mengusulkan skema mengirim beberapa payung yang lebih kecil ke luar angkasa yang nantinya payung tersebut menyatu dan bekerja sama menangkal panas.

“Kami bisa tunjukkan kepada dunia. Bahwa ada solusi yang dapat bekerja, diambil, dan ditingkatkan ke ukuran yang diperlukan,” ungkap Rozen.

Sebetulnya proyek ini sudah ada pada beberapa dekade lalu, namun alih-alih bisa menghalangi sepenuhnya panas Matahari, para peneliti hanya mampu menghalangi satu hingga dua persen radiasi untuk meredakan efek pemanasan.

Di tahun lalu, tim ilmuwan dari Harvard University dan University of Utah pun telah mengupayakan penangkalan panas matahari dengan meletakkan debu di titik lagrange antara matahari dan bumi untuk mengatasi perubahan iklim. Kemudian, tim ilmuwan lainnya juga pernah mengusulkan ‘payung’ nyata yang terhubung ke sebuah asteroid untuk mencapai efek yang sama.

Namun wacana untuk menangkal panas ini mendapatkan kritik dari para pakar lainnya yang dinilai hanya menyelesaikan sebagian kecil masalah saja. Alasannya karena atmosfer bumi masih bisa menangkap panas dalam bentuk emisi gas rumah kaca.

Para pakar juga menyebut proyek payung raksasa ini secara biaya akan memakan nominal besar dan tidak realistis, mengingat laju pemanasan global yang semakin meningkat. Belum lagi, tantangan lain yang harus dihadapi oleh payung raksasa tersebut saat terpapar benda-benda yang terdapat di luar angkasa.

Tetapi banyak juga yang mendukung upaya yang dilakukan oleh Rozen dan timnya ini. Terkini, mereka tengah mencari dan mengumpulkan dana sekitar USD 10 hingga USD 20 juta atau setara kurang lebih 313 triliun rupiah.

“Kami dan tim (memang) tidak akan menyelamatkan planet ini. Tetapi kami akan menunjukkan bahwa hal itu bisa dilakukan,” tegas Rozen.

(fyk/afr)