Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Rangkuman Peristiwa 4 Hari Gencatan Senjata Israel-Hamas

Rangkuman Peristiwa 4 Hari Gencatan Senjata Israel-Hamas

Jakarta, CNN Indonesia

Gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza sudah berlangsung sejak Jumat (24/11). Selama empat hari gencatan senjata tersebut terjadi sederet kejadian besar.

Israel dan Hamas sepakat menerapkan gencatan senjata selama empat hari setelah peperangan di Jalur Gaza. Kendati demikian tetap terjadi aksi serangan yang dilakukan Palestina.

Israel pun menegaskan keinginan untuk tetap menyerang Palestina setelah gencatan senjata. Selain itu ada pula cerita dari tawanan Palestina yang mengungkap kebiadaban selama berada di penjara Israel.

Berikut deretan kejadian-kejadian besar selama empat hari gencatan senjata di Gaza:

Sandera Hamas dan tahanan Israel yang sudah dibebaskan

Sejauh ini, hingga Senin (27/11) sore waktu Indonesia, Hamas sudah membebaskan kurang lebih 62 orang dengan rincian 40 warga Israel, 17 orang Thailand, seorang warga Filipina, satu orang Israel-Rusia, serta tiga warga negara asing, salah satunya Abigail Edan, anak Amerika-Israel berusia empat tahun.

Angka total itu melebihi jumlah yang diminta Israel untuk membebaskan 50 sandera dalam empat hari gencatan senjata.

Sementara itu, total 117 tahanan Palestina yang sudah dibebaskan Israel yang terbagi dalam tiga kelompok dengan masing-masing 39 orang.

Menyoal pertukaran tahanan ini, mereka sepakat bahwa sandera dari Gaza akan dibebaskan 50 orang, sementara dari Israel 150 orang. Pembebasan ini berlangsung secara bertahap.

Tawanan Palestina Ungkap Kengerian Penjara Israel

Israel dan Hamas melepaskan beberapa tawanan selama gencatan senjata. Kisah-kisah mencekam keluar dari mulut tawanan Palestina yang mendekam di penjara Israel.

Seorang tawanan bernama Fareed Najm menjelaskan para tahanan tidak diberi air bersih untuk minum atau makanan yang cukup sehingga menderita selama berada di penjara.

“Kami sangat menderita di penjara. Kami telah dipermalukan dalam perjalanan pulang. Mereka selalu memperlakukan ami dengan cara yang sangat buruk,” ujar Najm kepada Aljazeera.

Gencatan senjata mau dimulai, Israel mau gempur Hamas selama dua bulan

Saat gencatan senjata baru berlangsung, Israel menyatakan operasi militer bakal kembali dilanjutkan hingga dua bulan ke depan.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyebut gencatan senjata selama empat hari yang dimulai pada Jumat (24/11) hanya sekadar jeda singkat. Setelah itu mereka akan menggempur Hamas.

“Ini hanya akan jadi jeda singkat. Saat gencatan senjata berakhir, pertempuran akan berlanjut dengan lebih hebat dan berpotensi lebih banyak sandera. Perang diperkirakan berlangsung setidaknya dua bulan lagi,” ucapnya seperti diberitakan CNN.

Israel masih gempur Palestina meski sedang gencatan senjata di Gaza

Militer Israel masih menggempur wilayah Palestina meski gencatan senjata dengan milisi Hamas sedang berlangsung selama empat hari sejak Jumat (24/11).

Beberapa video yang diunggah di media sosial menunjukkan pasukan Israel melakukan lebih banyak serangan setiap malam di Tepi Barat Palestina bahkan ketika pertukaran tawanan Hamas dan tahanan Palestina di penjara-penjara Israel terus berlanjut.

Sejumlah video itu telah diverifikasi oleh tim investigasi independen Sanad Al Jazeera.

“Kami menerima laporan bahwa ambulans dicegah oleh pasukan Israel untuk mencapai kamp pengungsi Aqbat Jabr di Jericho untuk membantu warga Palestina yang terluka,” bunyi laporan Al Jazeera pada Senin (27/11).

Sampai saat ini, belum ada informasi detail terkait kemungkinan korban luka dan tewas kompleks kamp pengungsi tersebut.

Bersambung ke halaman berikutnya…

Massa Kembali Kepung Rumah Netanyahu: Dia Bencana bagi Israel

Sejumlah warga Israel kembali melakukan aksi demonstrasi di depan kediaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem Barat.

Melansir Al Jazeera, para warga menyerukan bahwa Netanyahu merupakan bencana bagi Israel. Mereka juga membawa sejumlah poster protes dengan tulisan bervariatif.

Para demonstran juga membawa bendera Israel dihalau ketika mendekat kediaman Netanyahu oleh pasukan polisi.

Kehidupan Gaza saat Gencatan Senjata

Jalur Gaza menjadi lebih aman untuk dilalui orang-orang tanpa ada desingan peluru dan dentuman bom selama empat hari gencatan senjata.

Staf pekerja kemanusiaan dari Dewan Pengungsian Norwegia Yousef Hammash mengatakan kepada CNN warga bisa berjalan keluar menengok kondisi keluarga mereka.

“Ini untuk kali pertama sejak tujuh pekan (agresi Israel di Gaza), kami bisa berjalan dengan selamat, tidur aman, berada di jalanan tanpa cemas sewaktu-waktu Anda akan kena bom,” tutur Hammash.

Gencatan Senjata, Israel Masih Kepung 2 RS di Tepi Barat Palestina

Pasukan Israel mengepung dua rumah sakit di Tepi Barat Palestina saat gencatan senjata selama empat hari diterapkan.

Bulan Sabit Merah Palestina (PRSC) melaporkan tentara Israel mengepung Rumah Sakit Pemerintah Jenin dan Rumah Sakit Ibnu Sina di Tepi Barat, demikian menurut laporan Al Jazeera, Minggu (26/10).

Sebelumnya Israel juga sempat menyerang RS Al Shifa dan RS Indonesia.

IDF: Palang Merah Terima Sandera yang Ditawan di Gaza

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyebut Palang Merah telah menerima 14 sandera yang ditawan di Gaza, Palestina, Minggu (26/11).

Sementara menurut Aljazeera hingga Senin (27/11) siang, terdapat 175 orang yang sudah dibebaskan dengan perincian 58 dilepas Hamas dan 117 dilepaskan Israel.

Pelepasan sandera merupakan salah satu kesepakatan antara Israel dan Hamas selama gencatan senjata selain juga jeda pertempuran, dan pembukaan jalur bantuan kemanusiaan ke Gaza.

[Gambas:Infografis CNN]

4 Komandan Top Brigade Al Qassam Hamas Tewas Dibunuh Tentara Israel

Di tengah gencatan senjata, sayap militer Hamas Palestina Brigade Al Qassasm mengatakan ada empat pemimpinnnya yang terbunuh akibat agresi Israel ke Jalur Gaza.

“Brigade Al Qassam berduka atas (kepergian) sekelompok pemimpin yakni Komandan Ahmed Al Ghandour yang dikenal sebagai Abu Anas, anggota Dewan Militer dan komandan Brigade Utara dan pemimpin lainnya; Wael Rajab, Raafat Salman, dan Ayman Siam,” bunyi pernyataan Brigade Al Qassam seperti dikutip kantor berita Turki, Anadolu, pada Minggu (26/11).

Dikutip Anadolu, militer Israel sebelumnya telah mengumumkan telah membunuh para pemimpin Hamas dalam serangan udara di Gaza. Namun, sebagian besar serangan Israel itu turut menelan banyak korban warga sipil serta kerusakan infrastruktur besar-besaran di Gaza.

Wacana Perpanjang Gencatan Senjata

Milisi Hamas Palestina menyatakan ingin memperpanjang gencatan senjata dengan Israel di Jalur Gaza yang semula berlaku empat hari sejak Jumat pekan lalu.

Niat memperpanjang gencatan senjata ini pun disambut baik oleh komunitas internasional. Qatar, sebagai mediator perjanjian gencatan senjata ini, juga mengungkapkan kemungkinan tersebut.

Sementara itu, kabinet perang Israel pun memberi isyarat dukungan atas rencana perpanjangan gencatan senjata sementara ini.