Jakarta, Beritasatu.com – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menaruh perhatian terhadap kasus intoleransi, kekerasan dan perundungan yang masih terjadi di lingkungan sekolah. Direktur Pencegahan BNPT Irfan Idris berharap ketiga permasalahan itu harus segera ditanggulangi.
Salah satu caranya adalah dengan program Sekolah Damai yang digagas BNPT. “Program Sekolah Damai bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai perdamaian, keberagaman, dan toleransi dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika kepada para guru dan siswa sekolah menengah atas (SMA) atau sederajat,” ujar Irfan di Aceh dikutip dari Antara, Rabu (30/10/2024).
Program sekolah damai menurut Irfan akan membantu menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, inklusif, serta terbebas dari sikap ekstremisme dan radikalisme.
“BNPT melalui program Sekolah Damai hadir untuk membangun ketahanan di kalangan siswa dan guru terhadap paham-paham yang dapat mengarah pada kekerasan,” ujar Irfan.
“Kasus perundungan ini tidak hanya melibatkan kekerasan fisik, tetapi juga kekerasan verbal dan psikologis. Hal ini tentu menjadi keprihatinan kita bersama karena perundungan yang terjadi di lingkungan sekolah tidak hanya merusak mental korban, tetapi juga mengganggu proses belajar-mengajar dan hubungan sosial di sekolah,” tutur Irfan.