Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Cerita Sri Mulyani Tentang Peran Ayah Prabowo di Hari Oeang

Cerita Sri Mulyani Tentang Peran Ayah Prabowo di Hari Oeang

Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengisahkan peran ayah Presiden Prabowo Subianto, Sumitro Djojohadikusumo, kepada jajaran pegawai Kementerian Keuangan, saat Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda sekaligus peringatan Hari Oeang Republik Indonesia (HORI) di lapangan Gedung AA Maramis, Jakarta.

Pada momen itu, dia mengisahkan sejarah HORI dan kaitannya dengan ayah Prabowo. Menurut dia, sebelum Indonesia memiliki Oeang Republik Indonesia (ORI) atau uang pertama bangsa, proses produksinya sempat terganggu karena kekurangan bahan-bahan kimia. Saat itu, Sumitro Djojohadikusumo yang merupakan ayah Prabowo mendapat tugas ke Singapura mencari bahan kimia tersebut.

“Sebelum ORI diciptakan, kita sempat kekurangan bahan-bahan kimia untuk memproduksinya. Waktu itu Prof. Sumitro Djojohadikusumo ditugaskan oleh tokoh revolusioner Indonesia, Sutan Sjahrir dan bung Hatta, untuk mencari ke Singapura dan membawanya ke Jakarta,” cerita Sri Mulyani dalam unggahan di Instagram @smindrawati, dikutip Kamis (31/10/2024).

Setelah bahan baku terpenuhi, ORI kemudian dicetak dan ditukar dengan uang Jepang melalui BNI, bank yang didirikan Sumitro Djojohadikusumo. Proses penukaran dilakukan dalam tenggat waktu hanya kurang dari tiga bulan.

“Seperti dikatakan Prof. Sumitro, ‘Jika kita tinjau lagi masa tersebut, maka tampak kepada kita, betapa besar disiplin rakyat kita yang dinyatakannya dalam waktu kesukaran itu. Jika tidak dengan disiplin, jika tidak dengan kepercayaan sepenuhnya–yang diberikan oleh rakyat semua–maka pekerjaan-pekerjaan badan yang berwajib, yang mengusahakan operasi keuangan ini akan hampa belaka’, inilah yang menjadi semangat pada peringatan Hari Oeang kali ini,” tulis Sri Mulyani mengenang pernyataan Sumitro Djojohadikusumo.

Melalui kisah itu, mantan direktur pelaksana Bank Dunia atau World Bank itu berpesan kepada para pegawai Kementerian Keuangan, sebagai pengelola keuangan dan Bendahara Negara, terus menjaga semangat menjaga kedaulatan alat tukar Indonesia, yakni ORI.

Meski tantangan ke depan tidak mudah, Sri Mulyani mengajak para pegawainya sebagai bendahara negara untuk terus bertransformasi, mereformasi diri sendiri, hingga menjadi role model yang dapat diandalkan dan dibanggakan baik bagi diri sendiri, maupun bagi institusi dan bangsa Indonesia, untuk mengelola keuangan negara.

“Saya menitipkan pesan kepada seluruh jajaran @kemenkeuri, ORI dilahirkan dengan sebuah tekad luar biasa dan tanpa persiapan memadai, namun diisi dengan semangat bahwa kita harus mampu menunjukkan kemerdekaan dan kedaulatan kita melalui alat tukar, yaitu ORI,” tulis Sri Mulyani.

(arj/haa)