Jakarta – Tidak banyak perusahaan yang bertahan selama puluhan tahun di tengah gempuran persaingan dan perekonomian yang pasang surut. Namun, Unilever Indonesia sudah ada di Indonesia selama sembilan dekade.
Selama itu, Unilever Indonesia telah menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian masyarakat Indonesia, yang setiap produknya ada di rumah masyarakat.
Unilever Indonesia berdiri pada 5 Desember 1933 dengan nama Lever’s Zeepfabrieken N.V. di Angke, Jakarta Utara. Seiring berjalannya waktu, Unilever pernah mengalami beberapa perubahan nama menjadi PT Unilever Indonesia pada 22 Juli 1980 dan kemudian menjadi PT Unilever Indonesia Tbk pada 30 Juni 1997.
Untuk mendukung pertumbuhan bisnis, Unilever Indonesia terus melakukan inovasi, salah satunya dengan mengakuisisi merek minuman berbasis buah ‘Buavita’ dan ‘Gogo’ dari Ultra pada 2007, yang rampung pada Januari 2008.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk memperluas portofolio produknya dan memenuhi kebutuhan konsumen yang terus berkembang.
Komitmen Unilever terhadap praktik bisnis yang bertanggung jawab, serta komitmen terhadap kesejahteraan masyarakat dan lingkungan terus digaungkan dan terbukti selama bertahun-tahun.
Unilever Indonesia juga telah meningkatkan taraf hidup jutaan orang, mencakup jutaan konsumen, 4.589 karyawan, 500.000 peritel kecil, 35.000 petani kedelai hitam dan gula kelapa, serta banyak pemangku kepentingan dalam rantai pasok perusahaan.
Komitmen terhadap keberlanjutan ini menjadi bagian penting dari keberhasilan Unilever Indonesia. Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan, Unilever terlibat dalam pemberdayaan masyarakat dan lingkungan bersama para mitranya.
Lebih lanjut, komitmen Unilever Indonesia terhadap Equity, Diversity & Inclusion (ED&I) juga menjadi perhatian utama. Dengan fokus pada keadilan gender, penyandang disabilitas, serta penghapusan diskriminasi dan stigma, perusahaan ini berhasil mencetak capaian signifikan. Salah satunya adalah keberhasilan mencapai proporsi 44,7% perempuan di level manajemen senior.
Selain itu, melalui program YOU-STEP, Unilever bekerja sama dengan KONEKIN untuk melatih 21 mahasiswa penyandang disabilitas agar siap memasuki dunia kerja. Brand seperti Rexona, Dove, dan Sunsilk juga konsisten menghadirkan kampanye iklan yang lebih inklusif, mendukung nilai keberagaman. Komitmen ini telah mengantarkan perusahaan meraih berbagai penghargaan dan pengakuan.
Kolaborasi ini mempercepat dan memperluas dampak positif program-program lingkungan dan masyarakat di Indonesia.
Tidak hanya itu, Unilever Indonesia memiliki empat fokus keberlanjutan yaitu iklim, alam, plastik, dan mata pencaharian, komitmen ini mencerminkan upaya perusahaan untuk menciptakan dampak positif yang memberdayakan masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan.
Unilever Indonesia terus berupaya menyebarkan kebaikan, berbagi harapan, dan memberikan dampak positif melalui berbagai inisiatif keberlanjutannya, demi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan.
Capaian 91 Tahun Unilever di Indonesia
Unilever Indonesia telah mencatat berbagai pencapaian signifikan bagi masyarakat dan lingkungan, simak capaian selama ini:
1. Program Sekolah Sehat
Kolaborasi untuk mempromosikan hidup sehat di kalangan anak sekolah telah menjangkau 465.434 murid SD dan santri hingga tahun 2023.
2. Program Kesehatan Keluarga ‘BU KARSA’
Melalui edukasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), makanan bergizi, dan pengelolaan sampah rumah tangga, program ini telah menyentuh 678.391 perempuan di 12 kota. Program ini berkolaborasi dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
3. Program Santri Berseri
Dimulai pada tahun 2019, program ini mendidik pengurus dan santri pesantren di 17 provinsi untuk menerapkan PHBS sesuai nilai-nilai Islam. Hingga akhir 2024, program ini menargetkan menjangkau 2 juta anak dengan dukungan Kementerian Agama dan Amal Usaha Muhammadiyah.
4. Pengurangan Emisi Karbon
Sejak 2015, Unilever Indonesia telah berhasil mengurangi 89,45% emisi karbon. Pada tahun 2023 saja, terdapat pengurangan sebesar 11,22% dibandingkan tahun sebelumnya.
5. Regenerasi Alam dan Pasokan Berkelanjutan
Komitmen untuk hanya memasok minyak kelapa sawit dari pemasok berstandar NDPE (No-Deforestation, No-Peat, No-Exploitation) menjadi prioritas. Teh pada produk SariWangi juga telah bersertifikasi Rainforest Alliance.
6. Pengelolaan Limbah Plastik
Melalui pengembangan 4.000 Bank Sampah di 50 kota/kabupaten, Unilever telah mengumpulkan dan memproses 56.159 ton sampah plastik pada tahun 2023. Selain itu, sistem isi ulang yang tersedia di 817 lokasi di Jakarta dan Surabaya menawarkan alternatif belanja ramah lingkungan.
7. Program Petani Kedelai Hitam
Sebanyak 35.000 petani kedelai hitam dan gula kelapa menjadi bagian dari rantai pasokan Bango, mendukung mata pencaharian lokal secara berkelanjutan.
Unilever Indonesia terus membuktikan komitmennya dalam mendukung kesejahteraan masyarakat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Lewat inovasi produk, program keberlanjutan, dan pemberdayaan komunitas lokal, perusahaan ini konsisten membangun fondasi untuk masa depan yang lebih baik.
Dengan semangat kolaborasi dan tanggung jawab, Unilever Indonesia berambisi memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi generasi sekarang dan yang akan datang.
(akd/ega)