7 Ternak di Sleman Mati Diduga Kena Antraks, Sebagian Dimakan 50 Warga

9 March 2024, 1:08

Yogyakarta, CNN Indonesia — Sebanyak tujuh ekor hewan ternak milik sejumlah warga di Dusun Kalinongko Kidul, Gayamharjo, Prambanan, Sleman, DIY dilaporkan mati diduga karena terjangkit  antraks.
Kepala Dusun Kalinongko Kidul, Marjoko menuturkan, ada satu sapi dan enam kambing di wilayahnya yang mati diduga karena antraks. Ketujuh ternak tersebut mati dalam waktu berbeda-beda.
Menurut Marjoko, ada empat ekor yang mati secara bersamaan sekitar tanggal 10-11 Februari 2024 lalu. Satu ekor langsung dikubur lantaran ditemukan dalam kondisi mati.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara tiga ekor sisanya digorok atau disembelih sebelum dibrandu alias dibagi-bagikan ke warga sekitar.
“Disembelih, kemudian kalau orang kampung bilangnya (istilahnya) dibrandu, bareng-bareng, dibagikan ke wilayah setempat,” kata Marjoko saat dihubungi, Jumat (8/3).

Satu ekor sapi milik warga setempat lalu menyusul mati setelah sempat sekarat dan disembelih kemudian. Lagi-lagi, dagingnya dibagikan ke sejumlah warga.
“Dibagikan ke warga, dibagi-bagi sekitar 30an KK yang nerima. Dibagi 30 bagian untuk dikonsumsi,” tutur Marjoko.
“Bagikan daging itu yang makan 50 orang juga ada. Soale itu yang namanya makan daging, kalau punya saudara mesti dikasih-kasihkan tetangga,” sambungnya.
Marjoko pun menerima laporan bahwa mereka yang mengonsumsi daging hewan mati mencurigakan tersebut mengalami diare, pusing, muntah, sakit perut, demam dan lain sebagainya. Sementara, pemilik ternak mati berinisial W mengalami benjolan di kulit pada kakinya.
Benang merah kasus Gunungkidul
Dua hari berselang, kata Marjoko, ada dua ekor kambing lagi yang mati sebelum satu di antaranya akhirnya dibrandu. Satu ekor lainnya disembelih dan dibawa oleh kakak Marjoko berinisial S, warga Gunungkidul.
S sendiri diberitakan sebelumnya merupakan warga Dusun Kayoman, Serut, Gedangsari, Gunungkidul, DIY yang kini dirawat di rumah sakit. Satu ekor sapi dan dua ekor kambing miliknya mati dugaannya karena antraks pada 7 Maret 2024 kemarin.

Pada 24 Februari lalu, S disebut membawa pulang potongan daging kambing milik seorang warga Sleman berinisial W dan mengulitinya di rumah.
Berdasarkan informasi yang Marjoko peroleh, daging tadi kemudian dikonsumsi lima orang. Di antaranya S dan kakak ipar Marjoko. Mereka lalu menderita sakit pusing, panas, serta diare. S, kata dia, juga menderita benjolan di kulit yang berdasarkan hasil diagnosa dokter adalah herpes.
Buntut kasus ini, jajaran Pemda DIY dan Kabupaten Sleman melalui instansi terkait telah terjun ke lapangan untuk langkah tindak lanjut. Seperti mengambil sampel darah hewan mati maupun tanah lokasi penyembelihan untuk memastikan apakah hewan-hewan tadi terjangkit antraks atau tidak.
Selain sosialisasi, instansi pemerintah terkait memberikan pengobatan kepada para warga yang sakit usai mengonsumsi daging hewan-hewan mati mencurigakan tadi. Pengambilan sampel darah juga dilakukan untuk pengujian laboratorium. (kum/kid)

[Gambas:Video CNN]

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi