Jakarta: Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap data rinci terkait keberadaan dan aktivitas kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Data ini disampaikan Kapolri dalam rapat bersama Komisi III DPR RI pada Senin 11 November 2024. Berikut tujuh fakta terkait KKB berdasarkan pemaparan Kapolri:
1. Terdapat 24 Jaringan KKB di Papua
Kapolri Jenderal Listyo Sigit menyebutkan bahwa terdapat 24 jaringan KKB di Papua. Jaringan ini tersebar di sejumlah wilayah, terutama di daerah pegunungan.
“Kami laporkan bahwa sampai saat ini terdapat 24 jaringan KKB dengan total jumlah kekuatan 1.438 anggota,” kata Sigit.
2. Jumlah Anggota KKB Mencapai 1.438 Orang
Berdasarkan data yang diterima, total anggota dari 24 jaringan KKB di Papua mencapai 1.438 orang. Anggota-anggota ini aktif dalam berbagai aksi yang mengganggu keamanan dan ketertiban di wilayah Papua.
Baca juga: Menelisik Makna Ayam yang Dibawa Pilot Susi Air Philip Mehrtens saat Prosesi Pembebasan
3. Dilengkapi 361 Senjata Api
Sigit mengungkapkan bahwa anggota KKB memiliki 361 senjata api yang tersebar di wilayah-wilayah rawan di Papua. “Mereka memiliki 361 senpi yang tersebar di 14 kabupaten, khususnya di wilayah pegunungan,” ujarnya.
4. Daerah Rawan KKB Meliputi 10 Kabupaten
Kapolri memetakan wilayah-wilayah yang dianggap sebagai daerah rawan aktivitas KKB. Beberapa daerah tersebut meliputi Intan Jaya, Yahukimo, Pegunungan Bintang, Nduga, Puncak, Puncak Jaya, Lanny Jaya, Paniai, Maybrat, dan Mimika.
“Daerah-daerah ini memiliki kerawanan tinggi khususnya jelang pilkada,” jelas Sigit.
5. 217 Aksi KKB Sepanjang Tahun 2024
Kapolri mencatat bahwa sepanjang tahun 2024, KKB telah melakukan 217 aksi yang mengganggu keamanan di Papua. Aksi-aksi ini menunjukkan tingkat gangguan yang cukup tinggi, terutama menjelang pemilihan kepala daerah di Papua.
6. 104 Korban Akibat Aksi KKB
Dari 217 aksi yang dilakukan KKB sepanjang tahun ini, telah tercatat 104 korban, dengan rincian 56 meninggal dunia dan 48 mengalami luka-luka.
“Data gangguan KKB selama 2024 ada 217 aksi dan 104 korban,” ungkapnya.
7. KKB Bergerak Secara Politis
Selain aktivitas bersenjata, Kapolri juga mengungkap bahwa ada empat kelompok KKB yang aktif dalam isu-isu politis, termasuk Komite Nasional Papua Barat (KNPB), United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), dan Gerakan Rakyat Papua Barat (GRPWP).
Kelompok-kelompok ini kerap mengangkat isu marginalisasi, diskriminasi, sejarah integrasi, pelanggaran HAM, hingga kegagalan pembangunan di Papua sebagai upaya menyuarakan kemerdekaan.
“Ini sebagai upaya mereka untuk terus menyuarakan kemerdekaan di wilayah Papua,” tutur Sigit.
Jakarta: Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap data rinci terkait keberadaan dan aktivitas kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Data ini disampaikan Kapolri dalam rapat bersama Komisi III DPR RI pada Senin 11 November 2024. Berikut tujuh fakta terkait KKB berdasarkan pemaparan Kapolri:
1. Terdapat 24 Jaringan KKB di Papua
Kapolri Jenderal Listyo Sigit menyebutkan bahwa terdapat 24 jaringan KKB di Papua. Jaringan ini tersebar di sejumlah wilayah, terutama di daerah pegunungan.
“Kami laporkan bahwa sampai saat ini terdapat 24 jaringan KKB dengan total jumlah kekuatan 1.438 anggota,” kata Sigit.
2. Jumlah Anggota KKB Mencapai 1.438 Orang
Berdasarkan data yang diterima, total anggota dari 24 jaringan KKB di Papua mencapai 1.438 orang. Anggota-anggota ini aktif dalam berbagai aksi yang mengganggu keamanan dan ketertiban di wilayah Papua.
Baca juga: Menelisik Makna Ayam yang Dibawa Pilot Susi Air Philip Mehrtens saat Prosesi Pembebasan
3. Dilengkapi 361 Senjata Api
Sigit mengungkapkan bahwa anggota KKB memiliki 361 senjata api yang tersebar di wilayah-wilayah rawan di Papua. “Mereka memiliki 361 senpi yang tersebar di 14 kabupaten, khususnya di wilayah pegunungan,” ujarnya.
4. Daerah Rawan KKB Meliputi 10 Kabupaten
Kapolri memetakan wilayah-wilayah yang dianggap sebagai daerah rawan aktivitas KKB. Beberapa daerah tersebut meliputi Intan Jaya, Yahukimo, Pegunungan Bintang, Nduga, Puncak, Puncak Jaya, Lanny Jaya, Paniai, Maybrat, dan Mimika.
“Daerah-daerah ini memiliki kerawanan tinggi khususnya jelang pilkada,” jelas Sigit.
5. 217 Aksi KKB Sepanjang Tahun 2024
Kapolri mencatat bahwa sepanjang tahun 2024, KKB telah melakukan 217 aksi yang mengganggu keamanan di Papua. Aksi-aksi ini menunjukkan tingkat gangguan yang cukup tinggi, terutama menjelang pemilihan kepala daerah di Papua.
6. 104 Korban Akibat Aksi KKB
Dari 217 aksi yang dilakukan KKB sepanjang tahun ini, telah tercatat 104 korban, dengan rincian 56 meninggal dunia dan 48 mengalami luka-luka.
“Data gangguan KKB selama 2024 ada 217 aksi dan 104 korban,” ungkapnya.
7. KKB Bergerak Secara Politis
Selain aktivitas bersenjata, Kapolri juga mengungkap bahwa ada empat kelompok KKB yang aktif dalam isu-isu politis, termasuk Komite Nasional Papua Barat (KNPB), United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), dan Gerakan Rakyat Papua Barat (GRPWP).
Kelompok-kelompok ini kerap mengangkat isu marginalisasi, diskriminasi, sejarah integrasi, pelanggaran HAM, hingga kegagalan pembangunan di Papua sebagai upaya menyuarakan kemerdekaan.
“Ini sebagai upaya mereka untuk terus menyuarakan kemerdekaan di wilayah Papua,” tutur Sigit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(DHI)