Jakarta –
Penjaga penjara di kota pelabuhan barat daya Guayaquil, Ekuador menemukan 6 narapidana gantung diri di dalam sel. Penjaga menemukan saat memeriksa paviliun.
Dilansir AFP, Rabu (13/4/2023), penjara di kota pelabuhan barat daya Guayaquil ini merupakan tempat narapidana perdagangan narkoba. Kompleks penjara Guayaquil telah menjadi tempat pembantaian penjara terburuk di Ekuador dalam beberapa tahun terakhir yang disebabkan oleh persaingan geng.
Mayat-mayat itu ditemukan “saat memeriksa paviliun,” kata SNAI dalam sebuah pernyataan.
Narapidana yang digantung ditemukan di paviliun nomor lima penjara Guayas 1, yang menampung 6.800 narapidana dan merupakan bagian dari kompleks penjara besar.
Media lokal melaporkan bahwa paviliun tersebut dikendalikan oleh geng yang dikenal sebagai Las Aguilas (para elang), yang memeras tahanan lainnya.
Pihak berwenang tidak mengatakan apakah tubuh narapidana menunjukkan tanda-tanda kekerasan atau apakah mereka anggota geng.
Penemuan mengerikan itu terjadi sehari setelah sekitar 30 pria bersenjata melepaskan tembakan ke sebuah pelabuhan perikanan di barat laut Ekuador, menewaskan sembilan orang, dalam serangan yang oleh Menteri Dalam Negeri Juan Zapata dipersalahkan atas pertarungan teritorial antar geng.
Sejak Februari 2021, telah terjadi delapan pembantaian di penjara yang menewaskan lebih dari 400 narapidana, banyak yang dipotong-potong atau dibakar.
Geng-geng yang bersaing untuk menguasai perdagangan perdagangan manusia yang menguntungkan seringkali mengendalikan operasi dari dalam sistem penjara.
Lihat juga Video: 16 Korban Tewas Akibat Tanah Longsor di Ekuador, 7 Orang Masih Hilang
(eva/eva)