Hartono juga mengingatkan, pentingnya kehadiran tepat waktu, yaitu 100 menit sebelum jadwal ujian. Hal ini diperlukan untuk menyelesaikan tahap awal seperti penitipan barang, verifikasi identitas, dan face recognition.
Beberapa peserta yang terlambat tidak dapat mengikuti ujian, karena PIN registrasi ujian ditutup 5 menit sebelum sesi dimulai.
“Peserta harus mematuhi aturan waktu. Misalnya, untuk sesi pertama yang dimulai pukul 08.00, peserta yang hadir pukul 07.56 sudah tidak dapat mengikuti ujian. Kami harap semua peserta dapat hadir sesuai jadwal untuk memaksimalkan kesempatan mereka,” tegasnya.
Sementara, Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian dan Informasi Kepegawaian Pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hartono berharap seleksi ini dapat berjalan lancar hingga selesai dan seluruh peserta dapat mengikuti ujian sesuai jadwal.
“Seleksi ini adalah bagian penting dari penyelesaian status tenaga non-ASN di Kabupaten Tangerang. Kami harap proses ini mampu menghasilkan tenaga kerja yang kompeten dan profesional,” tutupnya.
Dilain pihak, salah satu peserta, Dede Supriati, seorang guru Bahasa Inggris dari SMP Negeri 3 Kemiri, menyampaikan pengalamannya mengikuti seleksi.
“Tutorial sudah baik dan mendetail, saya tetap optimis bisa lolos ke tahap berikutnya.” ujarnya.