PT Pertamina (Persero) memproyeksikan kebutuhan rumah tangga LPG (Liquefied Petroleum Gas) selama Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 mengalami kenaikan hingga 3 persen, dari kuota yang telah disiapkan.
“Memang kalau kita lihat dari kondisi saat ini, kami perkirakan sudah melewati kuota yang ditetapkan. Kurang lebih sekitar 103% dari kuota,” kata Direktur PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri, dalam konferensi pers Kesiapan PLN dan Pertamina dalam rangka Nataru, di Kementerian BUMN, Senin (9/12/2024).
Untuk mengatasi hal tersebut, Pertamina telah menyiapkan langkah-langkah strategis. Disisi lain, ia memastikan bahwa untuk jenis BBM Pertalite, kondisi saat ini masih terbilang aman. Namun, ia mengingatkan bahwa untuk LPG (Liquefied Petroleum Gas), terdapat kebutuhan pengelolaan yang lebih cermat guna menghindari kelangkaan yang dapat berdampak pada masyarakat.
“Jadi, tentunya kami juga sudah menyiapkan langkah-langkah strategis agar supaya kelebihan dari kuota ini supaya ada solusi agar jangan sampai terjadi kelangkaan di masyarakat,” ujarnya.
Sebagai langkah antisipasi, Pertamina terus berkoordinasi dengan pemerintah dan pihak terkait untuk memastikan distribusi LPG berjalan lancar dan tidak menimbulkan kesulitan di masyarakat.
Sejalan dengan hal itu, kata Simon, kebutuhan Gasoline (BBM) selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) meningkat sekitar 5% dibanding rerata normal, sedangkan Gasoil (solar) diprediksi turun sekitar 3,3%, karena adanya pembatasan operasional kendaraan angkutan barang atau truk.
Simon mengatakan Pertamina juga telah menyiagakan 7.786 SPBU, 6.802 Pertashop, 414 SPBUN, 55 SPBB, 6.478 Agen LPG, 754 SPBE dan 156 Agen Minyak Tanah untuk memastikan distribusi lancar dan aman.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3325833/original/097852100_1608124644-20201216-Kebutuhan-LPG-3-kg-naik-ANGGA-3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)