Sampang (beritajatim.com) – Pasca bencana banjir air hujan dan luapan sungai Kemuning 12-14 Maret 2024 kemarin. Sebanyak 54 pegawai Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Kabupaten Sampang, melakukan pemeriksaan kesehatan.
Hal itu dilakukan karena dikhawatirkan terdapat petugas mengalami gelaja Leptospirosis atau penyakit yang disebabkan oleh tikus yang sering dijumpai saat banjir.
Kepala Puskesmas Kamoning dr. Intan Retnosari selaku tenaga kesehatan yang melakukan pemeriksaan, mengatakan, bahwa pemeriksaan kesehatan terhadap petugas BPBD wajib dilakukan agar pasca banjir kemarin tidak memakan korban.
“Alhamdulilah kami belum menemukan adanya gejala Leptospirosis. Sehingga kami hanya memberikan vitamin kepada seluruh petugas,” terangnya, Minggu (24/3/2024).
Intan menambahkan, 54 petugas yang diperiksa tersebut merupakan petugas yang aktif terjun ke lokasi saat banjir selama tiga hari kemarin di Sampang.
“Mayoritas keluhan petugas adalah kelelahan, nyeri otot, sehingga kami sarankan untuk memperbanyak istirahat dan tidak begadang,” imbuhnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, banjir air hujan yang terjadi selama tiga hari sejak 12 hingga 14 Maret 2024 kemarin, sedikitnya merendam 16 Desa dan 4 Kecamatan.
“Sesuai data yang kami terima ada 16 Desa dan Kelurahan serta 4 Kecamatan yang terdampak banjir kemarin,” ujar H. Muhammad Hozin, Kasi Kedaruratan dan Logistik, BPBD Sampang.[sar/aje]
