53 Desa di Bangkalan Dilanda Bencana Kekeringan

53 Desa di Bangkalan Dilanda Bencana Kekeringan

Bangkalan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan terus berupaya mengatasi krisis air bersih akibat musim kemarau panjang. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menyalurkan bantuan berupa tandon air dan distribusi air bersih ke sejumlah wilayah rawan kekeringan.

Bupati Bangkalan Lukman Hakim menyebutkan, sebanyak 26 unit tandon air akan disebar ke daerah terdampak. Selain itu, suplai air bersih juga dikerahkan setiap hari ke desa-desa yang mengalami krisis.

“Bantuan tandon dan air bersih ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi masyarakat dalam menghadapi kekeringan saat ini,” ujarnya, Rabu (03/09/2025).

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangkalan, saat ini terdapat 53 desa di sembilan kecamatan yang terdampak kekeringan, di antaranya Kecamatan Tanah Merah, Kwanyar, Blega, Konang, Kokop, Geger, Klampis, Sepulu, dan Arosbaya.

Sebagian wilayah masuk kategori kekeringan kritis, di mana warga hanya memperoleh air dengan jarak tempuh lebih dari 3 kilometer.

Sebagai langkah darurat, Pemkab Bangkalan telah menetapkan status Siaga Darurat Kekeringan. Armada tangki air milik BPBD, PDAM, Dinas Sosial, dan PMI dikerahkan dengan kapasitas rata-rata 6.000 liter per hari.

“Kami ingin hadir langsung dengan solusi nyata agar masyarakat tidak kesulitan mendapatkan air bersih,” tegas Lukman.

Meski beberapa kali turun hujan, kondisi itu belum cukup untuk menambah cadangan air. BMKG memprediksi musim kemarau masih akan berlangsung hingga September 2025, sehingga penyaluran bantuan air bersih akan terus dilakukan.

“Selain penanganan darurat, kami juga berupaya memaksimalkan sumber mata air yang ada agar ketersediaan air bersih tetap terjamin,” pungkasnya. [sar/but]