Daftar Isi
Jakarta, CNBC Indonesia – Situasi di Timur Tengah masih memanas, Israel masih terus melakukan serangan Lebanon. Terbaru Israel serangan di kawasan Beirut Tengah.
Serangan udara Israel juga menargetkan daerah Hadath dan Choueifat di pinggiran selatan Beirut. Di tempat lain di London dua nelayan tewas dalam serangan pesawat tak berawak di Israel di pantai kota Tirus.
Selain itu Israel juga masih melakukan penyerangan di Gaza, Palestina. Dari 48 jam terakhir setidaknya sudah ada 120 orang yang terbunuh
Berikut update terkait situasi di wilayah Timur Tengah, seperti dihimpun dari Aljazeera, Sabtu (23/11/2024):
1. 11 Orang Meninggal dari Serangan Di Pusat Kota Beirut
Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, total ada 63 orang yang terluka dari serangan Israel itu yang menghantam bangunan di pusat kota di Basta, Beirut.
Reporter melaporkan setidaknya ada 11 orang yang terkonfirmasi tewas sejauh ini.
“Sejumlah besar bagian tubuh sedang diidentifikasi,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan. “Korban tewas terakhir akan ditentukan setelah tes DNA dilakukan.”
Serangan udara Israel juga menargetkan daerah Hadath dan Choueifat di pinggiran selatan Beirut.
2. Hizbullah Klaim Serangan Ke Israel
Serangkaian serangan terhadap Israel diklaim kelompok bersenjata Lebanon. Mereka mengatakan meluncurkan roket ke pemukiman Avivim di Israel Utara.
Hizbullah juga mengklaim telah menyerang tentara Israel di kota Deir Mimas dan Khiam di Lebanon Selatan dengan roket dan rudal dalam tiga serangan terpisah.
3. Pengamat Sebut Israel Ingin Akhiri Perang Di Lebanon
Analis politik Israel Akiva Elder memperkirakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ingin mengakhiri perang di Lebanon.
Ini akan menjadi cara untuk mengatasi kelelahan masyarakat Israel akibat perang dan juga mengubah narasi media internasional setelah Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadapnya, kata Elder kepada Al Jazeera.
Mengakhiri perang juga akan memberi Netanyahu lebih banyak niat baik dari Amerika Serikat, terutama dari Presiden baru Donald Trump yang telah berhubungan dengannya, kata Elder.
“Mengakhiri perang di Gaza dan Lebanon adalah sesuatu yang akan dihargai oleh Biden dan Trump, dan mereka akan bersedia membayarnya,” katanya.
4. 120 Orang Palestina Meninggal 48 Jam Terakhir Di Gaza
Penyerangan Israel di Gaza juga masih berlanjut. Setidaknya kini korban tewas bertambah 120 orang, dan 205 luka-luka, menurut Kementerian Kesehatan.
Jumlah korban jiwa tersebut menjadikan total korban tewas perang di Gaza menjadi 44.176 orang, dan 104.473 orang lainnya terluka.
5. Situasi Di Jalur Gaza Utara Makin Memburuk
Aljazeera juga melaporkan situasi di jalur Gaza Utara menjadi semakin memburuk, ketika pasukan Israel menyerang Rumah Sakit Kamal Adwan. Itu merupakan satu-satunya fasilitas kesehatan yang beroperasi.
Telah terjadi pengepungan ketat di daerah ini selama lebih dari sebulan, tanpa makanan, air, atau bantuan yang dikirimkan, sementara pasukan Israel terus menyerang rumah sakit. Pintu masuknya telah dihantam, begitu pula atap, tangki air, dan bahkan sistem oksigen.
Yang menambah situasi yang mengerikan ini adalah kenyataan tidak ada tim pertahanan sipil dan masih ada orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan setelah pasukan Israel menghantam seluruh bangunan pemukiman.
Menurut OCHA, setidaknya masih ada 60.000 warga Palestina di wilayah tersebut; beberapa dari mereka berlindung di sekolah-sekolah, yang lainnya di rumah-rumah yang masih berdiri. Namun pasukan Israel telah menyerbu daerah tersebut dan memaksa warga Palestina untuk pergi.
Jadi warga Palestina menghadapi kelaparan dan pengungsian paksa, namun hal ini tidak hanya terjadi di bagian utara Jalur Gaza.
Kota Gaza juga telah dilanda beberapa kali dalam seminggu terakhir, termasuk sekolah-sekolah yang menampung warga Palestina.
(dce)