Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

5 Ungkap Banyak Masyarakat Iseng Ikut "Lapor Mas Wapres", Istana: Laporannya Main-main Nasional

5
                    
                        Ungkap Banyak Masyarakat Iseng Ikut "Lapor Mas Wapres", Istana: Laporannya Main-main
                        Nasional

Ungkap Banyak Masyarakat Iseng Ikut “Lapor Mas Wapres”, Istana: Laporannya Main-main
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan
Hasan Nasbi
mengungkapkan, banyak masyarakat yang iseng dalam membuat laporan melalui nomor WhatsApp ”
Lapor Mas Wapres
“.
Hasan menyebut laporan yang disampaikan masyarakat hanya main-main.
“Ya karena sistemnya sedang dibuat dan dimatangkan, karena banyak yang iseng ya. Bahkan, dari teman-teman itu banyak yang iseng, hanya sekadar untuk mengucapkan, menyampaikan laporan-laporan main-main,” ujar Hasan di Gedung Kriya Bhakti, Jakarta Pusat, Senin (18/11/2024).
“Ada juga yang iseng dan mereka ngaku sendiri kan. Di Bocor Alus Tempo mereka ngaku sendiri bahwa mereka isengin laporan itu, yang NGO saja iseng gitulah. Apalagi yang masyarakat juga ada,” sambungnya.
Hasan mengatakan, nomor pengaduan Lapor Mas Wapres kini didesain untuk memformat orang-orang yang iseng.
Dengan demikian, kata dia, laporan yang masuk adalah laporan yang valid saja sehingga bisa ditindaklanjuti pemerintah.
“Jadi kita membuatkan formatnya supaya yang iseng-iseng ini bisa terfilter. Jadi kita ingin laporan-laporan masyarakat itu benar-benar laporan yang valid sehingga kita bisa tindak lanjuti,” imbuhnya.
Layanan pengaduan “Lapor Mas Wapres” merupakan inisiatif yang digagas oleh Wakil Presiden (Wapres)
Gibran Rakabuming
Raka, yang diluncurkan pada Senin, 11 November 2024.
Tujuan utama dari layanan ini adalah memberikan ruang bagi masyarakat Indonesia untuk menyampaikan keluhan dan masalah yang mereka hadapi terkait pelayanan publik.
Layanan ini juga diharapkan dapat menjadi saluran efektif bagi warga negara dalam mencari solusi terhadap berbagai masalah administratif dan sosial yang dihadapi masyarakat.
Pada hari pertama layanan dibuka, sebanyak 55 aduan diterima dari masyarakat berbagai daerah di Indonesia, mulai dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) hingga Surabaya, Makassar, hingga Manado.
Meskipun layanan ini baru dimulai, beragam tanggapan muncul dari masyarakat. Sebagian besar pengadu merasa senang dengan sikap petugas yang ramah dan terbuka.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.