Pacitan (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan, pada Jumat (24/10/2025) siang, memicu bencana tanah longsor di sedikitnya lima titik berbeda.
Sejumlah rumah warga di Desa Jetis Lor dan Desa Gondang terdampak material tanah yang ambrol dari tebing di sekitar permukiman.
Tanah longsor pertama terjadi sekitar pukul 13.30 WIB di Dusun Krajan dan Dusun Guwo, Desa Jetis Lor. Dua rumah warga, masing-masing milik Atik Arisma (30) dan Sugito (50), mengalami kerusakan cukup parah pada bagian tembok kamar, ruang tamu, dan teras depan akibat tertimbun material longsoran.
“Longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah desa sejak pukul sebelas siang. Tembok rumah korban jebol tertimpa tanah dari tebing belakang,” terang Iptu Yuyun Krisdiantoro, Kapolsek Nawangan Jum’at (24/10/2025).
Petugas dari Polsek Nawangan, Koramil, dan pemerintah kecamatan bersama warga segera melakukan evakuasi serta membersihkan material tanah yang menimbun rumah.
Beberapa jam berselang, sekitar pukul 14.00 WIB, longsor serupa terjadi di Dusun Joso, Desa Gondang. Material tanah menimpa rumah milik Euis Sukaesih (40) hingga bagian dapur rusak berat.
“Selain ditiga titik tersebut, terdapat dua lokasi lain di wilayah Desa Jetis Lor dan Gondang yang juga mengalami longsor dengan skala lebih kecil, namun tetap berpotensi membahayakan warga disekitar lereng,” jelas Kapolsek .
Selain merusak 5 rumah, beberapa titik ruas jalan juga tertimpa longsor. Penyebab utama longsor adalah hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi hampir dua jam tanpa henti. Kondisi tanah di perbukitan Nawangan yang labil membuat wilayah ini rawan pergerakan tanah saat musim penghujan tiba.
Pihak kepolisian bersama BPBD Pacitan telah melakukan pendataan dan menghimbau warga agar meningkatkan kewaspadaan, terutama yang tinggal di sekitar tebing dan lereng curam. Evakuasi sementara dilakukan bagi warga yang rumahnya berada di zona rawan.
“Kami terus berkoordinasi dengan BPBD untuk pemantauan dan penanganan lanjutan. Warga diminta waspada, karena curah hujan masih tinggi,” pungkasnya. (tri/ted)
