5 Fakta Terkini Konflik Israel-Palestina di Gaza

26 October 2023, 23:11

PERTEMPURAN di Jalur Gaza, Palestina yang dilanda perang berlangsung selama 20 hari pada Kamis (26/10), setelah militan Hamas melancarkan serangan mendadak terhadap Israel pada Sabtu, 7 Oktober 2023.

Pejabat Israel menyebut, korban tewas sedikitnya 1.400 orang, sebagian besar warga sipil. Hal itu menjadi alasan mereka untuk melakukan serangan balasan ke Palestina dan membidik Hamas.

Namun, kenyataannya Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengatakan justru ada lebih dari 7.000 warga sipil Palestina telah terbunuh akibat pemboman balasan Israel yang tiada henti, sebagian besar warga sipil dan hampir separuhnya adalah anak-anak.

Baca juga : Hamas: Hampir 50 Sandera di Gaza Tewas karena Bom Israel

Berikut lima perkembangan utama konflik Israel-Palestina di Gaza dalam 24 jam terakhir hingga Kamis (26/10) dikutip dari laporan AFP.

1. Gaza alami bencana kemanusiaan

Kementerian Kesehatan Hamas menyatakan, per 26 Oktober 2023, sebanyak 7.028 warga Gaza meninggal dunia karena serangan udara Israel yang telah dilakukan sejak 7 Oktober 2023 lalu. 

Hampir separuh korban tewas adalah anak-anak, mencapai 2,913 orang dan 1,709 perempuan. Angka tertinggi korban meninggal dunia sejak Israel menguasai wilayah tersebut pada 2005 lalu.

Baca juga : Konglomerat Dato Sri Tahir Sumbang Rp7,5 Miliar untuk Palestina

Israel telah memutus koridor pasokan normal Gaza untuk air, makanan dan kebutuhan lainnya, dan kurang dari 70 truk bantuan telah memasuki wilayah miskin tersebut sejak perang dimulai. Namun, tidak ada yang membawa bahan bakar yang justru sangat diperlukan rumah sakit-rumah sakit.

PBB mengatakan 12 dari 35 rumah sakit di wilayah tersebut telah ditutup karena kerusakan atau kekurangan bahan bakar, dan badan UNRWA untuk pengungsi Palestina mengatakan mereka mulai mengurangi operasinya secara signifikan.

“Lebih dari 90% stok dan persediaan obat-obatan telah habis,” menurut Mohammed Abu Selmeya, kepala rumah sakit Shifa di Kota Gaza.

Hal ini terjadi ketika jumlah korban tewas meningkat, dengan Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan pada hari Kamis (26/10) bahwa ada hampir 500 kematian tambahan dalam sehari.

2. Israel terus langgar hukum internasional

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan tidak ada tempat yang aman di Gaza ketika Israel meningkatkan pemboman sebagai persiapan serangan darat yang diperkirakan akan dilakukan. Apalagi, senjata-senjata yang digunakan Israel terbukti dilarang, seperti bom fosfor putih dan bom vakum (termobarik).

Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan di Kairo bahwa serangan darat Israel di Gaza yang membahayakan nyawa warga sipil tidak kondusif untuk melindungi Israel dalam jangka panjang dan berisiko melanggar hukum internasional.

Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi juga mendesak Israel untuk tidak melakukan serangan darat.

Menteri Luar Negeri Otoritas Palestina, Riyad al-Maliki, mengecam serangan Israel di Gaza sebagai perang balas dendam. Hal itu ditegaskannya setelah bertemu dengan anggota Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag.

3. Israel targetkan Libanon setelah Gaza

Militer Israel mengatakan pasukan memasuki Gaza semalam dengan tank dan infanteri dalam serangan yang ditargetkan, menyerang banyak sel teroris, infrastruktur, dan peluncuran rudal anti-tank, sebelum mundur.

Serangan udara Israel terus menggempur Gaza, dan militan Palestina meluncurkan roket ke Israel.

Pada Rabu (25/10) malam, pesawatnya juga menyerang Libanon sebagai pembalasan atas peluncuran rudal ke udara. 

4. Perpecahan di Dewan Keamanan PBB

Dewan Keamanan PBB pada hari Rabu kembali gagal mengambil tindakan terhadap perang Israel-Hamas, dengan Rusia dan Tiongkok memveto rancangan resolusi yang dipimpin AS dan naskah yang dipimpin oleh Moskow tidak mendapat cukup dukungan.

Usulan AS mendukung “jeda kemanusiaan” tanpa menyerukan gencatan senjata penuh, sedangkan Rusia menginginkan “gencatan senjata kemanusiaan yang segera, tahan lama, dan dihormati sepenuhnya”.

Sementara itu, anggota parlemen AS mengeluarkan resolusi yang menyuarakan solidaritas terhadap Israel dalam perang melawan Hamas, yang merupakan tindakan pertama mereka setelah memilih ketua baru Dewan Perwakilan Rakyat yang dipimpin Partai Republik.

5. Para pemimpin Uni Eropa bertemu

Para pemimpin Uni Eropa pada hari ini berdiskusi untuk menyerukan “jeda” kemanusiaan dalam perang tersebut, dengan blok beranggotakan 27 negara tersebut terpecah menjadi anggota yang lebih pro-Palestina seperti Irlandia dan Spanyol, dan pendukung setia Israel seperti Jerman dan Austria. (Z-4)

 

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi