Gresik (beritajatim.com) – Hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Gresik Selatan menyebabkan lima desa serta area persawahan milik warga terendam banjir dengan ketinggian air antara 10 hingga 40 sentimeter.
Banjir terjadi akibat meluapnya Kali Glindah dan Kali Gluran yang merupakan anak sungai Kali Lamong. Selain itu, sistem drainase yang kurang memadai turut memperparah genangan di sejumlah titik.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, lima desa terdampak banjir yaitu:
1. Desa Gluranploso, Kecamatan Benjeng, dengan 100 rumah tergenang air setinggi 10–40 cm.
2. Desa Bringkang, Kecamatan Menganti, genangan air di jalan lingkungan Perum Oma Indah setinggi 5–20 cm dan di jalan poros desa mencapai 30 cm.
3. Desa Pranti, air menggenangi jalan Perum Graha 2 setinggi 10–30 cm, namun tidak sampai ke rumah warga.
4. Desa Beton, sebanyak 250 rumah tergenang air setinggi 5–30 cm.
5. Desa Glindah, Kecamatan Kedamean, genangan terjadi di jalan lingkungan dan area persawahan seluas 70 hektare.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gresik, FX Driatmicko Herlambang, menyampaikan pihaknya telah menurunkan tim untuk melakukan pemantauan di lokasi terdampak serta berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat.
“Kami terus melakukan monitoring perkembangan banjir di desa yang terdampak. Termasuk menyiagakan satu regu di lapangan,” ujar Driatmicko, Rabu (12/11/2025).
Ia menambahkan, BPBD Gresik juga memperkuat pengawasan di wilayah rawan bencana selama musim penghujan ini sebagai langkah antisipasi dini.
“BPBD Gresik mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada selama cuaca ekstrem. Karena bencana seperti ini sulit diprediksi,” pungkasnya. (dny/but)
