5 Cara Mengenali Sahabat yang Minder dengan Keberhasilanmu

5 Cara Mengenali Sahabat yang Minder dengan Keberhasilanmu

JAKARTA – Punya sahabat yang selalu ada tentu jadi hal yang menyenangkan. Sahabat bisa menjadi orang pertama yang ikut bahagia ketika Anda mencapai sesuatu, entah itu kenaikan jabatan, hubungan yang harmonis, atau pencapaian pribadi lain. Tapi kenyataannya, tidak semua orang bisa tulus menerima keberhasilan orang lain, bahkan sahabat sekalipun.

Aalih-alih ikut bangga, sahabat justru merasa insecure atau minder dengan pencapaian Anda. Perasaan ini wajar secara manusiawi, tapi kalau dibiarkan, bisa merusak kualitas pertemanan.

“Sikap insecure biasanya muncul dari perasaan tidak cukup baik dibanding orang lain. Jadi bukan keberhasilan yang salah, melainkan ada bagian dari dirinya yang merasa tersaingi,” ujar psikolog Afton Turner, LPCA.

Lalu, bagaimana Anda bisa tahu kalau sahabat diam-diam insecure dengan keberhasilan Anda? Berikut beberapa cirinya-cirinya, seperti dilansir dari laman Verrywell Mind pada Sabtu, 13 September 2025.

1. Tidak Pernah Memberi Selamat dengan Tulus

Alih-alih mengucapkan selamat dengan tulus, mereka mungkin hanya berkata seadanya atau malah mengganti topik secepat mungkin. Dalam beberapa kasus, mereka justru memberi komentar yang meremehkan, seperti “Oh, naik jabatan ya? Tapi kerjaan makin berat.”

“Orang yang merasa insecure sering kali berusaha mengecilkan pencapaian orang lain agar tidak merasa kalah,” ujar psikolog Patrice Le Goy, PhD, LMFT,

2. Sering Membandingkan Diri dengan Anda

Teman yang insecure cenderung suka membuat perbandingan yang tidak perlu. Misalnya saat Anda cerita tentang liburan, mereka langsung menimpali dengan pengalaman liburan mereka. Bukannya untuk berbagi, tapi untuk terlihat lebih baik.

“Perbandingan berlebihan adalah tanda jelas dari rasa minder, karena mereka berusaha mengukur nilai dirinya berdasarkan keberhasilan orang lain,” kata Turner.

3. Mendadak Menjauh saat Anda Capai Keberhasilan

Alih-alih ikut mendukung, sahabat yang insecure bisa saja tiba-tiba menjaga jarak. Mereka mungkin malas nongkrong, jarang membalas pesan, atau tidak lagi aktif di grup ketika kabar baik Anda sedang jadi pembicaraan.

“Teman yang insecure bisa menghindar ketika orang lain sedang dalam masa bahagia, karena sulit bagi mereka untuk ikut merasa senang,” ucap Le Goy.

4. Suka Menyindir atau Memberi Komentar Negatif

Sindiran halus bisa jadi tanda ketidaknyamanan mereka. Misalnya saat Anda membeli barang baru, komentar yang keluar bukan pujian tapi sindiran, “Wah, banyak uang ya sekarang.”

“Sindiran semacam ini sering kali cara tidak langsung untuk mengekspresikan rasa iri dan minder tanpa mengakuinya secara terang-terangan,” jelas Turner.

5. Terlalu Fokus pada Kekurangan Anda

Daripada mengapresiasi hal positif, mereka justru lebih sering menyoroti kelemahan Anda. Misalnya, saat Anda cerita soal hubungan yang bahagia, mereka malah menanyakan, “Tapi kalian enggak pernah berantem? Kayaknya enggak mungkin deh.”

Le Goy menegaskan sahabat yang insecure lebih suka mencari sisi negatif dalam keberhasilan orang lain, karena itu membuat mereka merasa lebih seimbang.

Bagaimana Cara Menyikapinya?

Kalau merasa sahabat insecure dengan keberhasilan Anda, ada dua pilihan yaitu membicarakannya atau menjaga jarak.

Turner menyarankan untuk bicara dengan cara yang tenang, gunakan kalimat “saya” agar tidak terkesan menuduh. Misalnya

“Aku merasa kurang didukung ketika kamu menyindir pencapaianku. Aku ingin kita bisa saling mendukung tanpa harus merasa tersaingi.”

Namun kalau setelah dibicarakan sikapnya tidak berubah, mungkin perlu memberi batasan.

“Kalau Anda mulai menahan diri untuk berbagi kebahagiaan hanya demi menjaga perasaan temanmu, mungkin saatnya mempertimbangkan jarak dalam pertemanan itu.” beber Turner.