5 Alasan, Truk Cabai Kebut-kebutan: Harus Bermental Kuat Demi Barang Muatan Tetap Segar Sampai Konsumen

17 April 2024, 2:05

SUARAMERDEKA.COM-Aksi ugal-ugalan truk cabai yang melaju dengan kecepatan tinggi seringkali menjadi sorotan di jalanan. Tak jarang pula kecelakaan terjadi akibat dari aksi tersebut. Namun dibalik itu semua ada cerita yang dilematis supir truk cabai harus berpacu dengan waktu di jalan supaya cabai yang dikirim tetap terjaga kesegarannya sampai ke tangan konsumen.
Baca Juga: Pohon Pengantin Salatiga: Pesona dan Misteri di Balik Keindahannya yang Memukau Mata Memandang Supir truk cabai juga dituntut untuk memiliki mental baja, fisik yang kuat dan yang paling penting adalah siap menghadapi kecelakaan.

Semua itu karena memang tuntutan pekerjaan yang harus mereka penuhi sebagai seorang sopir truk cabai. Lantas, mengapa mereka harus berpacu dengan waktu? Berikut adalah 5 alasan mengapa truk cabai kerap kebut-kebutan, dilansir dari kanal Youtube Infonesia: Baca Juga: Waspada Sakit Kepala Aries, Ikuti Solusi dari Gemini, Cancer Alami Sulit Tidur, Sedangkan Virgo Berpikir Jernih pada 17 April 2024 1. Harus tepat waktu Tidak seperti kendaraan biasa, tepat waktu adalah keharusan bagi sopir truk cabai. Cabai merupakan sayuran yang mudah membusuk, sehingga keterlambatan pengiriman bisa menyebabkan harga cabai turun drastis. Para sopir bahkan harus rela mengganti rugi jika cabai yang tiba tidak segar atau rusak. 2. Waktu Istirahat Istirahat di rest area bukanlah pilihan bagi sopir truk cabai. Baca Juga: Pungli di Masjid Al Jabbar, Sekda Jawa Barat Angkat Bicara, 3 Area Ini Jadi Perhatian Mereka harus terus berjalan tanpa henti agar muatan cabai tetap segar. Supir pengantar cabai biasanya terdiri dari dua orang dalam setiap perjalanan. Mereka berhenti hanya ketika ada panggilan biologis datang sopir akan bergantian antara tidur dan menyetir. Bahkan saat makan, mereka harus tetap berada di atas truk, bergantian antara tidur dan menyetir. Baca Juga: Hasil Liga 1 Hari Ini, PSIS Semarang Unggul 1-0, Bhayangkara FC Sementara ini Memimpin 3. Kecepatan tinggi Untuk menjaga ketepatan waktu, truk cabai sering melaju dengan kecepatan mencapai 120 kilometer per jam. Kecepatan 120 kilometer per jam sudah menjadi kebiasaan yang sering dilakukan para sopir truk cabai. Hal ini dilakukan meskipun mereka membawa muatan yang sangat berat, meningkatkan risiko kecelakaan di jalan. 4. Beresiko tinggi Selain resiko ganti rugi jika muatan cabainya layu atau rusak resiko lain yang mengerikan adalah harus siap mati di jalan atau dihukum karena menabrak pengendara lain. Baca Juga: Halalbihalal dengan BAZNAS Jateng, Pj Gubernur Tegaskan untuk Tingkatkan Kolaborasi Memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi ditambah muatan yang berat sudah pasti resiko itu selalu ada. Ditambah lagi tidak adanya jaminan dari pemilik truk jika sesuatu yang tidak diinginkan itu terjadi mulai dari kehilangan nyawa atau dihukum karena menabrak. Semua harus dijalani dengan ikhlas termasuk juga bagi keluarga di rumah. Jadi sebelum berangkat supir truk bermuatan cabai ini harus mempersiapkan semuanya mulai dari fisik mental kendaraan hingga pamit pada keluarga. Baca Juga: Potensi Cuaca Ekstrem Terpantau di Jawa Tengah Hingga 18 April 2024, Salatiga atau Semarang Termasuk? Ini Dia Wilayah yang Terdampak 5. Dicaci-maki oleh pengendara Lain Aksi ugal-ugalan truk cabai juga sering kali membuat kesal pengguna jalan lainnya. Para sopir harus memiliki mental yang kuat untuk menghadapi cacian dan kritik yang mungkin dilontarkan oleh pengendara lain di jalanan. Meskipun harus berhadapan dengan berbagai dilema dan resiko, para sopir truk cabai tetap bertekad untuk memastikan muatan cabai sampai tujuan tepat waktu dan dalam kondisi terbaik. Keberhasilan mereka diukur dari kemampuan untuk memenuhi tuntutan waktu tanpa mengabaikan keselamatan dan kualitas muatan.***

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Transportasi