Australia akhirnya mengetahui berapa banyak jumlah warga yang mengidentifikasikan diri mereka sebagai LGBTI+.
Sebanyak 4,5 persen warga mengaku LGBTI+
Untuk pertama kalinya, Biro Statistik Australia (ABS) menggunakan data dari empat survei nasional untuk mencari tahu seberapa besar komunitas LGBTI+ di Australia.
Sebanyak 910.600 warga Australia, atau 4,5 persen dari populasi, mengidentifikasi diri sebagai LGBTI+.
“Ini hampir sama dengan gabungan jumlah populasi Kawasan Ibu Kota Australia dan Tasmania. Jadi, kelompok populasi yang cukup signifikan,” kata Robert Long dari ABS.
Data tersebut menemukan anak muda berusia 16 hingga 24 tahun dua kali lebih mungkin mengidentifikasi diri sebagai LGBTI+ dibandingkan usia kelompok lainnya.
“Enam dari 10 orang LGBTI+ berusia antara 16 dan 34 tahun dan 8 persen berusia 65 tahun ke atas.”
Biseksualitas jadi orientasi seksual yang paling banyak yaitu sebesar 1,7 persen dari keseluruhan populasi di Australia.
Kawasan Ibu Kota Australia memiliki proporsi penduduk LGBTI+ tertinggi (5,6 persen), dibandingkan dengan negara bagian Australia Selatan dan Australia Barat, dengan 3,9 persen penduduk di sana mengatakan jika mereka adalah LGBTI+.
Baca selengkapnya di sini
Jumlah pelajar internasional akan dibatasi
Pemerintah Australia berupaya menekan jumlah mahasiswa internasional dengan mengeluarkan perintah untuk melakukan “pelambatan” dalam pemrosesan visa.
Tapi perlambatan hanya dilakukan setelah jumlah aplikasi visa mencapai target untuk setiap universitas.
Pejabat imigrasi diinstruksikan untuk memroses aplikasi visa pelajar sebagai prioritas tinggi hingga universitas atau penyedia pendidikan mencapai “ambang batas” yakni 80 persen.
Setelah mencapai batasan tersebut, pemrosesan visa akan diturunkan ke tingkat “standar”, sehingga memperlambat jumlah visa yang dikeluarkan.
“Jadi para menteri mencari cara lain untuk mengelola jumlah mahasiswa yang masuk dengan cara yang bisa memenuhi kebutuhan universitas,” kata Menteri Keuangan Australia Katy Gallagher.
“Dan juga mengatur jumlah orang yang datang ke Australia dengan sebaik-baiknya.”
Sebelumnya pemerintah Australia juga mengumumkan jumlah migran sudah menembus 340 ribu orang, melebihi ekspektasi sebelumnya yang ditarget hanya 260.000 orang.
Baca selengkapnya di sini
Hari terpanjang di Australia
Australia akan mengalami “hari terpanjang dalam setahun” saat belahan selatan Bumi mengalami titik balik matahari musim panas, atau ‘summer solstice’.
Namun secara teknis, titik balik matahari musim panas adalah hari dengan rentang siang hari terpanjang dalam periode 24 jam.
Titik balik matahari musim panas terjadi saat belahan bumi kita berada pada kemiringan terdekatnya terhadap Matahari.
Saat titik balik matahari musim panas, Australia akan mendapatkan lebih banyak siang hari dan terasa lebih hangat.
“Di musim panas, hari-hari lebih panjang karena lebih banyak waktu dihabiskan untuk menghadap Matahari,” ujar Bernie Hobbs, presenter cuaca di ABC.
“Dan hari-hari menjadi lebih panas karena kita lebih banyak menghadap Matahari, jadi kita terkena lebih banyak sinar matahari daripada jika kita berada pada sudut tertentu.”
Pada saat yang sama, belahan utara Bumi akan mengalami titik balik matahari musim dingin, atau ‘winter solstice’, yakni saat Kutub Utara berada pada kemiringan terjauhnya dari Matahari.
Baca selengkapnya di sini