Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

4 Fakta Staf PBB Tewas Akibat Serangan di Jalur Gaza

4 Fakta Staf PBB Tewas Akibat Serangan di Jalur Gaza

Jakarta

Staf Kantor PBB untuk Layanan Proyek (UNOPS) tewas akibat bahan peledak yang dijatuhkan ke arah sebuah gedung di Kota Deir el-Balah, Gaza. PBB mendesak serangan ini diselidiki secara tuntas.

“Sebuah bahan peledak dijatuhkan atau ditembakkan ke infrastruktur dan meledak di dalam gedung,” pernyataan UNOPS dilansir AFP, Rabu (19/3/2025).

Akibat ledakan itu, sedikitnya 5 orang yang berada dalam gedung itu dilaporkan terluka.

1. UNOPS: Ini Bukan Kecelakaan!

Pimpinan UNOPS merasa ‘terkejut dan terpukul’ terkait kabar tewasnya salah satu staf UNOPS.

“Ini bukan kecelakaan,” kata Direktur Eksekutif UNOPS, Jorge Moreira da Silva.

“Saya terkejut dan sedih mendengar berita tragis ini,” katanya.

Dua orang, termasuk seorang karyawan PBB, tewas dalam serangan di salah satu gedung PBB di Deir el-Balah, di Jalur Gaza bagian tengah, kata seorang sumber PBB kepada AFP.

2. Sekjen PBB Tuntut Penyelidikan

Kerusakan di Gaza akibat serangan Israel (Foto: REUTERS/Hatem Khaled Purchase Licensing Rights)

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, terkejut dengan kematian seorang staf PBB akibat serangan di Jalur Gaza itu. Guterres menuntut penyelidikan penuh terhadap kematian staf PBB tersebut.

Juru bicara untuk Sekjen PBB, Farhan Haq, seperti dilansir AFP, Kamis (20/3), mengatakan bahwa Guterres “sangat sedih dan terkejut mengetahui kematian seorang anggota staf Kantor Layanan Proyek Perserikatan Bangsa-Bangsa, ketika dua wisma tamu PBB di Deir al-Balah terkena serangan”.

“Lokasi semua tempat PBB diketahui oleh pihak-pihak yang berkonflik, yang terikat oleh hukum internasional untuk melindunginya dan menjaga kekebalan mutlak,” ucap Haq dalam konferensi pers di New York, Amerika Serikat (AS).

“Sekretaris Jenderal mengutuk keras semua serangan terhadap personel PBB dan menyerukan penyelidikan menyeluruh,” tegasnya.

3. Total 280 Staf PBB Tewas di Perang Gaza

Haq menambahkan bahwa kematian itu menambah jumlah staf PBB yang tewas di Jalur Gaza sejak perang berkecamuk pada 7 Oktober 2023 menjadi sedikitnya 280 orang.

Kematian staf PBB itu terjadi ketika militer Israel kembali melancarkan pengeboman besar-besaran di Jalur Gaza, yang merusak ketenangan yang menyelimuti daerah kantong Palestina itu sejak gencatan senjata diberlakukan pada 19 Januari lalu.

Haq mengatakan masih terlalu dini untuk “menentukan tanggung jawab” terkait serangan mematikan itu. Namun dia menyebut ledakan itu bukan akibat ranjau atau persenjataan yang belum meledak, melainkan disebabkan oleh proyektil yang “dijatuhkan atau ditembakkan ke infrastruktur dan meledak di dalam gedung”.

“Kami tidak mengetahui apakah itu ditembakkan dari darat, dari laut, dari udara,” ucapnya.

4. Israel Buka Penyelidikan

Israel meluncurkan penyelidikan atas kematian staf PBB pada Rabu (19/3) tersebut. Militer Tel Aviv membantah telah bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan staf PBB itu.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Oren Marmorstein, seperti dilansir AFP, Kamis (20/3), mengatakan bahwa insiden yang menewaskan staf PBB di Jalur Gaza itu sedang diselidiki.

“Kami menyatakan kesedihan atas kematian seorang warga negara Bulgaria, seorang pekerja PBB, hari ini di Jalur Gaza,” ucap Marmorstein dalam pernyataannya pada Rabu (19/3) waktu setempat.

“Situasi seputar insiden itu sedang diselidiki,” tegasnya.

Marmorstein menambahkan bahwa “pemeriksaan awal tidak menemukan hubungan… apa pun” dengan aktivitas militer Israel.

Lihat juga Video ‘Serangan Udara Israel Tewaskan 14 Orang di Gaza Utara’:

Halaman 2 dari 2

(lir/lir)

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Merangkum Semua Peristiwa