YOGYAKARTA – Dalam Islam, akidah merupakan dasar keimanan seseorang kepada Allah SWT. Untuk memperkokoh keyakinan dan menghindarkan individu dari perbuatan syirik, akidah perlu ditanamkan sejak dini dimulai sejak usia 0 bulan hingga 6 tahun. Periode ini dikena sebagai masa golden age, yang mana menjadi penentuk perkembangan individu di masa berikutnya. Lantas, bagaimana cara menanamkan akidah dalam diri seseorang sejak usia dini? Yuk tips-tipsnya dalam ulasan di bawah ini.
Bagaimana Cara Menanamkan Akidah dalam Diri Seseorang Sejak Usia Dini?
Menukil buku bertajuk Anakku Investasi Akhiratku (Pendidikan Anak Ala Rasulullah) karya Said Ats Tsaqofy, berikut beberapa cara menanamkan akidah dalam diri seseorang sejak dini:
Membiasakan Kalimat Tauhid Sejak Kecil
Tips yang pertama yakni mentalqin atau menuntun anak mengucapkan kalimat tauhid. Imam Al-Ghazali menegaskan pentingnya penanaman akidah sejak anak masih kecil, dimulai dengan menghafal, kemudian memahami, hingga akhirnya meyakini sepenuh hati.
Cara sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan sering membacakan kalimat syahadat sejak bayi.
Menumbuhkan Rasa Cinta kepada Allah SWT
Tips berikutnya, ajarkan anak untuk mencintai Allah SWT. Caranya dengan membiasakan mereka berdoa dan meminta pertolongan hanya kepada-Nya. Melalui kebiasaan ini, anak akan memahami bahwa Allah adalah satu-satunya tempat bergantung segala sesuatu.
Selain itu, orang tua juga bisa menumbuhkan rasa cinta kepada Allah dengan menceritakan kebaikan dan nikmat-Nya. Rasulullah SAW pun menekankan pentingnya hal ini.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi, dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda:
“Nak, Aku akan mengajarkan kepadamu beberapa untaian kalimat, ‘Jagalah Allah niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Allah niscaya engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. Jika engkau meminta, maka mintalah kepada Allah! Dan jika engkau memohon pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah! Ketahuilah, seandainya seluruh manusia bersatu guna memberikan kebaikan kepadamu, mereka tak akan sanggup kecuali sebatas apa yang telah Allah tetapkan bagimu. Dan jika mereka seluruhnya bersatu guna menimpakan keburukan padamu, mereka tak akan mampu kecuali sebatas apa yang telah Allah tetapkan atasmu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran (catatan takdir) telah kering.’” Hadis Riwayat (HR) Imam At Tirmidzi
Menceritakan Kisah Nabi dan Kebesaran Allah
Untuk menanamkan akidah sejak dini, orang tua juga dapat membacakan kisah-kisah para nabi serta menunjukkan kebesaran Allah SWT. Terkait hal ini, Orang tua bisa memanfaatkan buku cerita bergambar atau media audio-visual agar lebih menarik.
Kisah-kisah teladan ini akan menumbuhkan nilai tauhid dalam diri anak, menanamkan rasa cinta kepada para nabi, sekaligus menjadikan mereka sebagai teladan hidup.
Dalam hadis lain dengan sanad Ibnu Najjar dan Ad-Dailimi, Rasulullah SAW bersabda:
“Ajarkanlah kepada anak-anak kalian tiga perkara, cinta kepada Navi kalian, cinta kepada keluarga, dan membaca Al-Quran.” (HR Imam Ath-Tabrani).
Membiasakan Membaca Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah kalam Allah yang menjadi pedoman hidup kaum muslimin. Oleh sebab itu, orang tua sebaiknya membimbing anak untuk membaca dan memahami isi Al-Qur’an sejak dini agar kelak menjadi pribadi yang memegan teguh ajaran agama Islam.
Sediakan waktu khusus untuk tilawah bersama. Jangan hanya fokus pada hafalan, tetapi ajarkan juga makna dan pesan di balik ayat-ayat suci agar anak semakin yakin kepada kebesaran Allah SWT.
Demikian ulasan tentang bagaimana cara menanamkan akidah dalam diri seseorang sejak usia ini. Semoga informs di atas bisa menambah wawasan pembaca. Untuk mendapatkan update berita pilihan lainnya, baca terus VOI.ID.
