3 Penampakan Gembong Narkoba Internasional Dewi Astutik Saat Tiba di Tanah Air Nasional

3
                    
                        Penampakan Gembong Narkoba Internasional Dewi Astutik Saat Tiba di Tanah Air 
                        Nasional

Penampakan Gembong Narkoba Internasional Dewi Astutik Saat Tiba di Tanah Air
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Gembong narkoba internasional bernama Dewi Astutik alias Mami (42) akhirnya tiba di Tanah Air pada Selasa (2/12/2025) malam setelah ditangkap oleh Badan Narkotika Nasional (BNN).
Menurut dokumentasi yang diterima Kompas.com, sejumlah pejabat BNN tampak menunggu kedatangan tim penangkapan di sisi landasan Bandara Soekarno-Hatta.
Begitu pesawat berhenti dan terparkir, para pejabat itu bergerak mendekat untuk menyambut rombongan.
Anggota BNN yang mendampingi tersangka turun lebih dulu satu per satu.
Tak lama kemudian,
Dewi Astutik
terlihat keluar dari pesawat dengan didampingi seorang petugas perempuan.
Ia mengenakan kaus biru muda berlengan pendek dan masker hitam, dengan rambut sebahu.
Kedua tangannya terikat kabel ties putih di bagian depan.
Setelah turun, Dewi Astutik diarahkan masuk ke sebuah mobil.
Di tengah perjalanan, ia dipindahkan ke mobil dinas bertuliskan Badan Narkotika.
Di dalam kendaraan tersebut, petugas berompi dan berseragam hitam, lengkap dengan helm, naik bergiliran untuk melakukan pengawalan ketat.
Konvoi itu kemudian bergerak dengan pengawalan sejumlah petugas, termasuk voorrijder.
Dokumentasi lain memperlihatkan saat Dewi Astutik tiba di Kantor BNN RI.
Petugas perempuan yang mendampinginya terlihat meremas bagian belakang pakaiannya.
Dalam rekaman itu, Dewi Astutik sudah tidak mengenakan masker hitam.
Ia berjalan menuju area dalam kantor hingga akhirnya memasuki sebuah ruangan untuk proses penyidikan lebih lanjut.
Penangkapan Dewi Astutik di Kamboja berlangsung dramatis dan hanya membutuhkan hitungan menit sejak target terdeteksi.
Badan Narkotika Nasional
(BNN) Republik Indonesia mengungkap detik-detik operasi penangkapan di Kamboja pada 1 Desember 2025.
Penangkapan tersebut merupakan hasil operasi gabungan lintas negara dan lembaga.
Kepala BNN RI Komjen Suyudi Ario Seto menjelaskan, penangkapan ini merupakan tindak lanjut dari Red Notice Interpol nomor A-3536/3-2025 serta surat DPO BNN nomor 31/INTER/D/X/2024 yang diterbitkan pada 3 Oktober 2024.
“Operasi penindakan dimulai pada 17 November 2025 setelah Kedeputian Berantas dan Kedeputian Hukum dan Kerja Sama BNN menerima informasi intelijen mengenai keberadaan sasaran di Phnom Penh,” ujarnya saat menemui media di Gedung 600, Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa (2/12/2025).
Setelah mendapatkan informasi tersebut, BNN membentuk tim dan menerbitkan surat perintah pemberangkatan pada 25 November 2025, dan tim tiba pada 30 November di Phnom Penh, Kamboja.
“Tim BNN Republik Indonesia tiba di Phnom Penh dan langsung melakukan koordinasi dengan Kepolisian Kamboja, KBRI, dan BAIS perwakilan Kamboja untuk melakukan penangkapan terhadap DPO tersebut,” lanjut Suyudi.
Pada Senin (1/12/2025) sekitar pukul 13.39 waktu setempat, tim gabungan mendeteksi PA di lobi sebuah hotel di Sihanoukville.
Ia berada dalam mobil Toyota Prius warna putih.
Begitu kendaraan berhenti, tim yang sudah bersiaga langsung mengepung area dan mengamankan PA yang saat itu sedang bersama seorang laki-laki.
Langkah cepat ini dilakukan untuk mencegah target melarikan diri maupun menghancurkan barang bukti.
“Pada saat di TKP penangkapan, tim BNN Republik Indonesia langsung melakukan verifikasi dan klarifikasi fisik untuk memastikan bahwa orang yang diamankan adalah benar DPO dimaksud,” ungkap Suyudi.
Verifikasi dilakukan melalui pencocokan ciri fisik, identitas pendukung, serta data intelijen yang telah dikumpulkan sebelumnya.
Setelah identitasnya dipastikan cocok, target langsung dibawa untuk proses hukum lebih lanjut.
Penangkapan Dewi Astutik merupakan bagian dari operasi besar memburu aktor utama penyelundupan 2 ton sabu senilai Rp 5 triliun yang diungkap BNN pada Mei 2025.
BNN juga menyebut PA sebagai salah satu figur penting jaringan
narkotika internasional
yang bergerak di kawasan Golden Triangle serta Asia-Afrika.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.