JAKARTA – Tiga orang dinyatakan bersalah atas serangan pembakaran terhadap sejumlah bisnis yang terkait dengan Ukraina di London. Pelaku menurut pejabat Inggris diperintahkan oleh kelompok tentara bayaran Wagner dari Rusia.
Kebakaran tahun lalu di kawasan industri di London timur menargetkan dua unit termasuk satu unit milik perusahaan yang mengirimkan paket ke Ukraina termasuk peralatan satelit dari Starlink milik Elon Musk.
Dilansir Reuters, Selasa, 8 Juli, jaksa Duncan Penny mengatakan kepada pengadilan Old Bailey di London pada awal persidangan bulan lalu, pembakaran tersebut diorganisir oleh Dylan Earl (21) yang mengaku bersalah atas pembakaran yang diperparah dan dakwaan berdasarkan Undang-Undang Keamanan Nasional.
Pengakuan bersalah Earl atas tindakan mempersiapkan tindakan yang membahayakan nyawa menjadikannya orang pertama yang dihukum berdasarkan Undang-Undang Keamanan Nasional, yang diperkenalkan tahun lalu untuk mengatasi aktivitas permusuhan oleh negara asing.
Penny mengatakan Earl secara sadar bertindak atas perintah Wagner Group yang dilarang karena dianggap organisasi teroris. Earl juga dirinya bertindak melawan Ukraina, dan untuk kepentingan Rusia.
Sementara Nii Kojo Mensah (23) Jakeem Rose (23) dan Ugnius Asmena (20) membantah tuduhan pembakaran yang diperparah tetapi dinyatakan bersalah oleh juri di pengadilan Old Bailey di London.
Paul English (61) dibebaskan dari tuduhan yang sama. Dmitrijus Paulauskas (23) dan Ashton Evans (20) membantah dua tuduhan mengetahui tentang aksi teroris tetapi gagal mengungkapkan informasi tersebut.
Evans dinyatakan bersalah atas satu tuduhan dan dibebaskan dari tuduhan kedua, sementara Paulauskas dibebaskan dari kedua tuduhan.
