TRIBUNNEWS.COM – Setidaknya terdapat tiga insiden kecelakaan yang melibatkan Kereta Api Batara Kresna jurusan Solo-Wonogiri, Jawa Tengah, sepanjang tahun 2025 ini.
Terbaru, terjadi kecelakaan antara KA Batara Kresna dengan mobil Daihatsu Sigra di perlintasan rel Kelurahan Gayam, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Rabu (26/3/2025).
Sebelumnya, pada Januari dan Februari 2025 terdapat insiden kecelakaan yang melibatkan KA Batara Kresna.
1) 26 Maret 2025
Insiden ini melibatkan mobil Daihatsu Sigra putih bernomor polisi B 2883 BYJ dengan KA Batara Kresna.
Mobil berisi tujuh penumpang tersebut diketahui tengah melakukan perjalanan mudik dari Jakarta menuju Sukoharjo dan Wonogiri.
Akibat kecelakaan ini, empat orang, termasuk pengemudi, dilaporkan meninggal dunia.
Kapolres Sukoharjo, AKBP Anggaito Hadi Prabowo mengatakan kecelakaan itu diduga karena kelalaian petugas palang kereta api.
“Kereta Batara Kresna itu berjalan dari selatan ke utara (Wonogiri ke Solo), sedangkan mobil Sigra dari timur ke barat. Karena palang tidak ditutup mobil tersebut memasuki jalur kereta api,” kata Anggaito, Rabu (26/3/2025).
Saat mobil melintasi rel, KA Batara Kresna melaju dengan kecepatan tinggi di waktu yang bersamaan.
Mobil tersebut tertabrak hingga terpental hingga sekitar 100 meter dari lokasi kejadian.
“Akibat kecelakaan ini, empat orang meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara tiga lainnya mengalami luka ringan dan kini dirawat di Rumah Sakit Ir. Soekarno Sukoharjo,” terangnya.
Berikut daftar nama korban yang meninggal:
Rudi Agus Subekti, usia 41 tahun 8 bulan, asal Cengkareng, Jakarta Barat (sopir).
Nabila, usia 15 tahun 2 bulan, asal Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Linda, usia 45 tahun 2 bulan, asal Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Purwanto, usia 50 tahun 2 bulan, asal Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
2) 23 Februari 2025
Pada 23 Februari 2025, Kereta Api Batara Kresna menabrak mobil pikap Daihatsu Hijet di perlintasan liar kilometer 7+8/9 Desa Pandeyan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.
Mobil tersebut mengangkut tiga penumpang yang terdiri dari suami, istri, dan anak berusia 3 tahun.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Laka Kereta Api Batara Kresna itu terjadi pada hari Minggu sekira pukul 10.30 WIB.
Kapolsek Grogol, AKP Kurniawan mengatakan setelah pengecekan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) bersama dengan jajaran satlantas, kepala desa dan petugas KAI melihat kendaraannya mobil Daihatsu sudah terperosok.
“Mobil Daihatsu Hijet warna merah kondisinya sudah ringsek bagian belakang,” kata Kurniawan kepada TribunSolo.com, Minggu (23/2/205).
MOBIL TERTEMPER KERETA – Sebuah mobil Daihatsu Hijet warna merah tertemper Kereta Api Batara Kresna di perlintasan Desa Pandeyan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo pada Minggu (23/5/2025). Meski demikian, dalam laka Kereta Api Batara Kresna tersebut tidak memakan korban jiwa. (TribunSolo.com/ Anang Ma’ruf)
Sebelum terjadi laka tersebut informasi dari beberapa masyarakat.
Kurang lebih radius 100 meter, sudah ada suara klakson yang berbunyi dari Kereta Api Batara Kresna.
“Tetapi mobil itu sudah mulai mendekati perlintasan, ketika sudah dekat gasnya langsung ditambah. Sehingga mobil pick up itu bisa menyebrang perlintasan.”
“Namun, ekor Pick Up warna merah itu tertemper di bagian belakang oleh Kereta Api Batara kresna yang melintas,” imbuhnya.
3) 30 Januari 2025
KA Batara Kresna juga sempat mengalami insiden pada 30 Januari 2025.
Saat itu, KA Batara Kresna tengah melakukan uji coba.
Saat melintas di wilayah Desa Kedungwinong, Kecamatan Nguter, Sukoharjo, KA Batara Kresna menabrak dan menewaskan tujuh ekor kambing.
Pemilik kambing warga Kedungwinong, Kasrin (65) mengaku tidak mengetahui adanya jadwal uji coba tersebut.
Ia biasanya melepas kambingnya pada pukul 14.00 WIB, setelah memastikan kereta Batara Kresna yang biasa melintas pukul 13.00 WIB telah lewat.
“Saya tidak tahu kalau ada uji coba. Biasanya jam 1 itu kereta Batara Kresna sudah lewat, kemudian jam 2 saya lepas kambing. Biasanya kambing-kambing itu pulang sendiri,” ujar Kasrin saat ditemui TribunSolo.com, pada Jumat (31/1/2025).
Kasrin menceritakan ia sempat mendengar suara klakson kereta api sebelum kejadian.
“Saya kaget kok masih ada kereta jam segitu. Terus saya lari, tapi sudah telanjur. Kambing saya kemungkinan kaget mendengar suara klakson kereta api dan berlarian ke perlintasan,” ungkapnya.
Saat tiba di lokasi, Kasrin mendapati tujuh dari delapan ekor kambingnya telah tewas akibat tertabrak kereta.
“Saya sempat balik ke rumah ambil pisau, siapa tahu masih ada yang hidup dan bisa disembelih. Tapi sampai di lokasi, semuanya sudah mati,” tuturnya.
Pemilik kambing, Kasrin (65), mengalami kerugian sekitar Rp 15 juta akibat kejadian ini.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Kronologi Mobil Tertabrak KA Batara Kresna di Sukoharjo: Diduga Kelalaian Petugas Palang Kereta
(Tribunnews.com/Gilang Putranto) (TribunSolo.com/Anang Maruf Bagus Yuniar)