Surabaya (beritajatim.com) – Warga Dukuh Kupang Barat, Surabaya, yang sempat mengalami mati air selama tiga hari akibat pecahnya pipa PDAM akibat terdampak pembangunan box culvert, kini telah kembali mendapatkan pasokan air bersih.
“Pertama, kemarin malam. Itu langsung dikerjakan dan selesai, air kembali normal. Lalu, tadi pagi juga ada informasi pipa PDAM terdampak lagi,” jelas Direktur Pelayanan PDAM Surya Sembada Kota Surabaya, Agung Pribadhi, di lokasi perbaikan pipa, Rabu (24/4/2024).
Pecahnya pipa tersebut menyebabkan tiga gang di Dukuh Kupang Barat mengalami mati air. Petugas PDAM telah menyelesaikan perbaikan dan air sudah kembali mengalir, meskipun belum normal 100%.
“Sudah dikerjakan teman-teman dan menjelang siang tadi sudah selesai, air sudah normal. Mungkin belum normal 100 persen tapi air sudah mengalir,” tambah Agung.
Pengerjaan box culvert di lokasi tersebut belum selesai, sehingga potensi pipa pecah kembali terjadi masih ada. Oleh karena itu, PDAM memasang pipa temporer di atas tanah untuk mengantisipasi kejadian pipa pecah kembali terulang.
“Kami sudah koordinasi dengan teman-teman yang di lapangan, kita buatkan semacam jaringan temporer yang kita gelar di atas jalan. Tujuannya adalah kalau terjadi lagi pipa pecah maka warga tidak perlu lagi untuk mencari air jauh-jauh, cukup di satu titik saja,” ungkap Agung.
Pemasangan pipa temporer dan penyiagaan petugas di lokasi akan dilakukan hingga pengerjaan box culvert selesai.
“Untuk mengantisipasi jika sewaktu kena garuk excavator lagi, nanti teman-teman akan stand by di lokasi menggelar pipa temporer sampai pengerjaan box culvert di Dukuh Kupang Barat selesai baru kita rapikan,” paparnya.
Agung berharap, petugas excavator pengerjaan box culvert supaya lebih berhati-hati lagi. Apabila dalam pengerjaannya tanpa sengaja memecahkan pipa PDAM lagi, Agung mengimbau supaya penanggungjawab proyek segera menghubungi pihaknya.
“Kalau terdampak dan pipa kita putus segera informasikan ke kami. Sehingga, respon kami untuk menindaklanjuti pipa pecah atau putus terdampak pengerjaan box culvert itu dapat segera kita tangani, dan pelanggan tidak menunggu terlalu lama air normal kembali,” harapnya.
Sri, salah satu warga Dukuh Kupang Barat Gang I, mengaku selama beberapa hari tidak mendapat air dari PDAM. Dia bersama para tetangga lainnya rela turun ke pusat pecahan pipa hanya untuk mengambil air secara gotong royong.
“Ya turun ke bawah Mas untuk ambil air, sama tetangga-tetangga. Istilah Surabayanya ngangsu. Tadi malam itu cuma air rumah saya yang keluar, tapi ya kecil. Hari ini sudah lancar tapi masih keruh,” pungkasnya. [asg/ian]